Mengenal Problema Nyeri Kaki pada Penari – Seri 1

oleh : dr. Astuti Pitarini, SpOT

Mengapa manusia menari?

Dansa dan tarian adalah aktivitas gerak tubuh manusia sebagai refleksi insting paling mendasar terhadap alam dan sekitarnya. Manusia sudah menari sejak ribuan tahun yang lalu ketika kosa kata “tari” atau “dansa” itu sendiri belum ada sebutannya. Lalu apa yang istimewa dari sebuah tarian? Dansa dan tarian adalah gerak ritmik tubuh, tangan, dan kaki manusia sebagai bagian dari ekspresi emosi untuk menyampaikan pesan tersirat dalam interaksi manusia di lingkungan sosialnya. Dalam praktiknya di era modern ini, semua orang, baik usia tua dan muda, pasti pernah terlarut dalam gerak ritmik tubuh mengikuti alunan musik.

Menari sebagai hobi atau pekerjaan?

Perbedaannya hanyalah satu, yaitu intensitas. Menari sebagai pekerjaan bersifat rutin dan dapat menimbulkan keluhan nyeri pada tubuh seiring dengan bertambahnya usia, apalagi ketika disertai dengan cedera atau keseleo. Berbagai tarian modern dan kontemporer yang tidak terikat dengan dogma atau aturan menari pada umumnya, bukan tidak mungkin menimbulkan cedera sendi. Anak-anak dan remaja memiliki kandungan air pada tubuh dan urat yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Seiring dengan usia, kandungan air di tubuh menurun dan memengaruhi kualitas serta elastisitas urat, otot, dan ligamen sendi. Cedera pada sendi dapat terjadi akibat gerakan repetitif setiap hari atau gerakan mendadak saat menahan tubuh.

Penari rentan cedera?

Tentunya bila menari sudah bagian dari aktivitas sehari-hari, badan kita sudah cukup lentur dan tidak semudah itu mengalami cedera. Namun, gerakan repetitif yang dilakukan dalam jangka panjang dapat memicu cedera dan nyeri sendi. Apa saja cedera sendi yang sering terjadi pada penari?

Ankle sprain atau keseleo merupakan cedera yang umum terjadi saat menari karena melibatkan gerakan cepat dan mendarat pada satu kaki.

Bunion (hallux valgus) merupakan perubahan bentuk sendi ibu jari kaki menjadi menonjol akibat penggunaan sepatu tari yang sempit (pointed shoe) dalam jangka panjang. Umumnya tidak terjadi mendadak, tetapi seiring dengan waktu iritasi terjadi di antara sendi ibu jari dan menimbulkan radang menahun.

Dancer’s stress fractures bisa terjadi karena gerakan repetitif (repetitive loading) menahan badan pada posisi yang sama di tulang kaki.

Tenosinovitis (trigger toe) yaitu radang atau penjepitan di selaput urat sehingga urat tidak bisa berjalan dengan mulus di salurannya. Paling sering terjadi pada ibu jari kaki akibat posisi menahan badan menahun. Gejalanya gerakan ibu jari kaki terasa kaku, terkunci, atau gerak terasa mengganjal.

Sesamoiditis, yaitu nyeri pada bantalan atau telapak kaki akibat radang menahun karena gerakan tari yang terpusat menahan badan dengan posisi berjinjit.

Entrapment neuropathy atau iritasi kronis pada saraf dapat menimbulkan gejala nyeri, baal, atau semutan pada area tertentu pada kaki. Hal ini disebabkan karena terdapat cabang saraf yang memberikan rasa raba di kaki mengalami iritasi dan bengkak.

Kenali keluhan yang ada pada sendi dan kaki Anda dan diskusikanlah dengan tim dokter yang tepat untuk mengatasi gejala-gejala tersebut. Bila gejala diatas terdengar akrab dengan kondisi Anda, ini bukanlah akhir dari segalanya. Anda masih dapat menari, tetapi penyesuaian aktivitas, istirahat, dan berbagai modalitas terapi yang tepat harus dijalankan untuk bisa kembali ke aktivitas menari dan berdansa Anda.

Kami harap Anda sehat senantiasa.

Dapatkan info kesehatan RS St. Carolus di Harian KOMPAS setiap hari Minggu

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.