Perawatan Paliatif, Menjaga Harapan dan Martabat Pasien

Mendengar diagnosis dari dokter jika seseorang mengalami penyakit serius, seperti kanker bukanlah suatu yang mudah. Saat mendengar “vonis” tersebut terucap dari seorang dokter, pikiran pasien akan berkecamuk. Keraguan, ketakutan, kekhawatiran, amarah dan kegelisahan lainnya membuat pasien membutuhkan waktu lebih untuk memproses informasi tersebut, sebelum masuk pada rencana terapi.

Penyakit-penyakit serius yang berdampak besar terhadap hidup seseorang sering pula disebut penyakit katastrofik. Penyakit serius berisiko besar untuk mengganggu kualitas hidup pasien. Dari nyeri hebat, rasa Lelah yang tidak kunjung membaik, hingga rasa putus asa yang mendalam dapat merusak rutinitas atau bahkan identitas pasien.

Sulit bagi seorang tulang punggung keluarga bila sesaknya mengganggung kerja, seorang ibu yang tidak memasak karena nyeri atau anak tidak bisa lanjut bersekolah karena harus kemoterapi di rumah sakit. Inilah mengapa saat berhadapan dengan penyakit serius, dokter tidak hanya mengobati penyakit, tapi perlu menangani pasien secara menyeluruh.

Jika sebelum perang seorang jenderal akan mengidentifikasi daerah-daerah penting yang perlu dipertahankan, demikian pula sebelum memulai pengobatan, dokter akan mengidentifikasi hal-hal yang penting untuk pasien. Hal ini dapat berbeda pada setiap pasien, meskipun mengalami penyakit yang sama.

Bagi Sebagian orang, penting untuk mereka bisa menikmati lebih banyak waktu di rumah dan meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk perawatan di rumah sakit. Ada pasien yang ingin dapat terus menikmati makanan kegemaran, ada yang ingin terus bisa bekerja, ingin pulang ke kampung halaman, ingin terus beribadah atau ingin bisa meninggal tanpa rasa nyeri. Keinginan-keinginan meski tampak sederhana, membawa makna penting bagi kehidupan pasien dalam mempertahankan identitas dan martabatnya.

Untuk itu, perawatan paliatif akan membantu pasien mengidentifikasi hal-hal tersebut agar bisa diintegrasi dalam rencana perawatan. Perawatan paliatif bekerja melalui tim yang terdiri atas dokter, perawat, psikolog, pekerja sosial dan rohaniawan.

Tim paliatif mendukung dokter utama dalam menangani penyakit serius yang disandang pasien. Sementara upaya pengobatan berjalan, tim paliatif akan focus pada pengobatan guna mengendalikan gejala yang mengganggu, membantu kesiapan pemindahan lokasi perawatan, serta meringankan beban psikososial dan spiritual pasien.

RS St. Carolus berupaya membantu memberikan perawtan untuk menjaga harapan dan martabat pasien dengan layanan paliatif yang holistik. Meskipun tidak semua penyakit berakhir dengan kesembuhan, perjuangan pasien dapat tetap berujung pada “kemenangan” dengan menjaga makna hidup dan martabat, sejak pengobatan dimulai hingga hari-hari terakhir kehidupan pasien.

Artikel karya dr. Michael Pratama S. ini telah terbit di Harian Kompas pada 13 April 2025.

Share

Kategori

Layer_1(11)
Reservasi
 

You cannot copy content of this page

Scroll to Top