TRIGGER finger atau yang biasa dikenal dengan jari pelatuk adalah sebuah kondisi akibat terjepitnya tendon pada tangan Anda. Ketika tendon ini terjepit, Anda dapat merasakan nyeri secara bertahap. Keluhan yang pertama kali pasien keluhkan saat berkunjung adalah bunyi “klik” ketika pasien menekuk jari. Jari pelatuk terjadi pada 2–3 orang setiap 100 orang.
Jari pelatuk cenderung muncul pada orang-orang dengan diabetes mellitus (10 orang setiap 100 orang penderita) dan wanita dengan usia lebih dari 50 tahun. Penyakit ortopedi lainnya seperti rematik, peradangan tendon, dan carpal tunnel syndrome juga dapat menjadi faktor risiko dari munculnya jari pelatuk. Selain penyakit ortopedi, orang-orang dengan penyakit tiroid dan asam urat dapat memiliki kecenderungan terkena jari pelatuk.
Sebagian besar jari pelatuk muncul pada jari manis. Pada awalnya, Anda akan merasakan nyeri secara bertahap. Nyeri tersebut juga dirasakan saat dilakukan penekanan. Pada tahap selanjutnya, jari akan “terjepit” sehingga tidak dapat kembali posisi semula tanpa adanya bantuan. Pada tahap akhir jari tidak akan bisa kembali ke posisi semula. Diagnosis dari jari pelatuk dapat ditegakkan hanya dengan melalui pemeriksaan pada pasien, tanpa menggunakan bantuan pencitraan.
Pengobatan jari pelatuk juga mudah. Pengobatan dapat dilakukan dengan menyuntikan kortikosteroid pada selubung tendon. Teknik pengobatan ini berhasil pada 90 persen kasus jari pelatuk. Pada pengobatan dengan menggunakan kortikosteroid, dalam 6 bulan terjadi kejadian berulang pada 30 persen pasien, terutama pada pasien yang menderita diabetes. Pada kondisi ini, dapat dilakukan penyuntikan ulangan. Selain penyuntikan, dapat dilakukan operasi secara minimal-invasif dengan tingkat keberhasilan lebih dari 90 persen.
Memiliki gejala seperti jari pelatuk? Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang terbaik! RS St. Carolus – Bone and Joint Center siap membantu menyelesaikan masalah yang Anda alami.
Semoga Anda sehat senantiasa.