Amenorrhea  sekunder  adalah  tidak  timbulnya  menstruasi tiga bulan terakhir atau lebih pada perempuan yang sebelumnya pernah mengalami menstruasi. Adanya kehamilan wajib disingkirkan dari kasus amenorrhea sekunder ini.
Evaluasi amenorrhea setelah tes kehamilan negatif, dilakukan pemeriksaan f isik dan  beberapa hormon-hormon  yang berkaitan dengan kasus tersebut, seperti LH, FSH, Prolactin, dan TSH. Hasil pemeriksaan hormon tersebut dapat menentukan diagnosis penyebab amenorrhea sekunder.
Penyebab tersering terjadinya amenorrhea sekunder adalah kasus Sindrom  Polikistik Ovarium  atau  Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS). Selain PCOS, amenorrhea sekunder dapat disebabkan juga oleh hiperprolaktinemia, amenorrhea hipotalamik, dan  insufisiensi ovarium.
Pada era pandemi Covid-19 saat ini, mulai banyak dijumpai kasus amenorrhea sekunder. Berada di rumah saja, kurangnya  aktivitas f isik, gangguan psikologis menyebabkan pasien menjadi emotional eater alias cenderung ngemil dan kurang berolahraga. Hal tersebut menyebabkan peningkatan berat badan atau peningkatan massa lemak, yang kalori berlebih tersebut diubah menjadi lemak.
Resistensi insulin pada kasus peningkatan berat badan, kurangnya aktivitas f isik memicu timbulnya amenorrhea sekunder sebagai salah satu  gejala PCOS.  Gejala PCOS  selain adanya amenorrhea yaitu timbulnya jerawat yang lebih banyak dari biasanya, timbul rambut- rambut  halus di  atas bibir, kehitaman di  lipat  leher, serta pada ultrasonograf i ditemukan adanya gambaran ovarium polikistik. Pada kasus amenorrhea sekunder lain selain PCOS, perlu dievaluasi lebih lanjut sesuai hasil pemeriksaan penunjang yang ada.
Jika Anda  mengalami amenorrhea sekunder, terutama jika berhubungan dengan adanya peningkatan berat badan selama pandemi ini, langkah awal yang perlu dilakukan adalah perbanyak aktivitas f isik, hitung kalori yang dikonsumsi dan kalori yang keluar, dengan harapan penurunan berat badan dengan target 5 persen dari berat badan awal Anda saat ini untuk tahap awal.
Perubahan gaya hidup dan perbaikan kualitas bukan jumlah nutrisi menjadi penting untuk perbaikan klinis PCOS. Jika Anda belum mengalami menstruasi setelah usaha penurunan  berat badan, diet gizi seimbang, dan olahraga,  segera datang ke dokter kebidanan dan kandungan Anda untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak adalah hal yang wajib dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Tetap aktif dan sehat secara jasmani dan rohani adalah salah satu kunci penunjang dalam bertahan  dan  melewati era  pandemi  Covid-19. Kesehatan reproduksi termasuk salah satu yang harus tetap kita perhatikan pada era saat ini.
Semoga Anda semua selalu sehat.