5 Gangguan Kesehatan Mental yang Umum Menyerang Remaja

Melansir dari website World Health Organization (WHO), remaja merupakan kelompok usia yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, yaitu antara usia 10 hingga 19 tahun. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendefinisikan usia remaja dimulai dari rentang usia 10 tahun hingga sebelum mencapai usia 18 tahun.

Pada fase ini, remaja cenderung berada dalam kondisi emosional yang belum stabil dan lebih rentan terhadap tekanan psikologis. Meskipun tidak menyebabkan gangguan fisik secara langsung, kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan remaja. Apabila dibiarkan, hal ini dapat memicu kondisi yang lebih berat, sehingga rentan mengalami gangguan kesehatan mental atau mental illness, dan mungkin akan membutuhkan waktu lebih yang lebih lama untuk penyembuhannya. 

Berikut beberapa jenis gangguan mental yang mungkin kerap terjadi pada remaja, di antaranya:

Depresi

Depresi adalah gangguan kesehatan mental serius yang akan memengaruhi perasaan, sikap, perilaku, dan cara berpikir remaja. Gejala depresi bisa berbeda pada setiap orang, beberapa di antaranya yaitu:

  • Merasa sedih berkepanjangan.
  • Kehilangan minat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. 
  • Berkurangnya konsentrasi.
  • Berkurangnya harga diri dan kepercayaan diri.
  • Sering merasa bersalah, tidak berguna, dan pesimis.
  • Berkurangnya nafsu makan.
  • Terlalu banyak tidur atau sebaliknya, sulit tidur.

Depresi berkepanjangan yang tidak diatasi secara tepat, dapat membuat penderitanya merasa ingin mengakhiri hidupnya.

Gangguan Kecemasan

Cemas ketika berada pada situasi tidak terduga yang kurang menyenangkan merupakan hal yang wajar. Namun, jika yang dialami adalah gangguan kecemasan, maka ini adalah kondisi yang membutuhkan perhatian khusus. Gangguan kecemasan adalah kondisi ketika seseorang mengalami perasaan khawatir dan takut berlebihan tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini biasanya berlangsung cukup lama sehingga dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari. 

Beberapa gejalanya seperti:

  • Merasa tidak tenang dan gelisah.
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas.
  • Keluar keringat dingin.
  • Tubuh gemetar.

Selalu merasa khawatir akan nasib buruk dan sulit konsentrasi.Gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah kondisi mental yang menyebabkan penderitanya mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem. Perubahan ini bisa terjadi dalam periode waktu tertentu, seperti selama beberapa hari. Dalam beberapa hari tersebut, penderitanya bisa mengalami emosi yang meluap-luap, baik emosi positif seperti kebahagiaan yang ekstrem maupun emosi negatif, seperti rasa putus asa. Kondisi ini bisa terjadi satu kali hingga beberapa kali dalam setahun.. . 

Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental  yang membuat penderitanya mengalami kombinasi antara halusinasi dan delusi, sehingga memengaruhi aktivitas kesehariannya. Halusinasi adalah kondisi ketika seseorang melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada dan hanya ada dalam pikirannya saja. Sementara delusi adalah kondisi ketika seseorang meyakini dengan kuat tentang sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Kondisi ini merupakan sesuatu yang serius karena halusinasi dan delusi yang dialaminya bisa berpotensi menyakiti dirinya maupun orang di sekitarnya. Namun, dengan perawatan yang tepat risiko tersebut dapat diminimalkan.

Eating Disorders

Gangguan makan atau eating disorders merupakan perilaku makan tidak normal yang disertai dengan gangguan emosi. Gangguan ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, sehingga dapat berujung pada kerusakan organ tubuh seperti tulang, jantung, dan sebagainya. Berikut merupakan beberapa jenis gangguan makan yang sering dialami, yakni:

  • Anoreksia: gangguan yang mengakibatkan penderita makan lebih sedikit karena terobsesi untuk menurunkan berat badan dan memiliki tubuh yang kurus.
  • Bulimia: gangguan yang menyebabkan penderita makan lebih banyak dan sering, lalu setelah makan akan langsung dimuntahkan dengan secara paksa atau pakai obat pencahar.
  • Binge Eating Disorder (BED): gangguan yang mengakibatkan penderita kehilangan kendali ketika makan, sehingga membuatnya makan lebih banyak dan cepat.

Faktor Risiko Remaja Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Beberapa faktor risiko yang dapat memengaruhi kesehatan mental pada remaja, di antaranya:

  • Tekanan sosial yang menurunkan rasa percaya diri.
  • Pola asuh yang terlalu protektif atau kurang perhatian.
  • Beban tugas sekolah yang terlalu berat dan tuntutan untuk berprestasi.
  • Kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, dan kurang tidur.
  • Perundungan atau bullying yang terjadi, baik secara langsung maupun tidak.

Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Mental pada Remaja

Beberapa gangguan kesehatan mental pada remaja sebenarnya bisa dicegah, atau setidaknya dampaknya pada keseharian bisa diminimalkan, dengan melakukan deteksi dini. Berikut adalah cara mendeteksinya:

  • Lakukan skrining kesehatan jiwa.
  • Ajak bicara secara terbuka dan dengarkan tanpa menghakimi.
  • Pantau perubahan suasana, perilaku, dan kebiasaan pada remaja.
  • Jika gejala memburuk, bisa konsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Tips Mencegah Penyakit yang Rentan Menyerang Remaja

Adapun beberapa tips yang mungkin dapat mencegah supaya remaja tidak mengalami kondisi tersebut, antara lain:

  • Mengelola stres, bisa  dengan cara melakukan yoga, meditasi, dan lainnya.
  • Hindari gaya hidup tidak sehat, seperti begadang dan gaya hidup pasif.
  • Cobalah untuk tingkatkan komunikasi dengan orang sekitar.
  • Batasi penggunaan media sosial.
  • Mulai aktif melakukan berbagai aktivitas positif, seperti turut serta dalam kegiatan sosial.

Selain itu, dukungan orang sekitar seperti keluarga, teman, sahabat, dan lainnya sangat diperlukan bagi kesehatan mental remaja. Pasalnya, dengan adanya dukungan dapat membantu remaja mengola stres, meningkatkan rasa percaya, memberikan ruang untuk berekspresi, dan mengurangi risiko depresi. 

Itu dia beberapa penyakit yang rentan menyerang remaja. Jika Anda membutuhkan konsultasi dengan dokter, maka bisa langsung ke Rumah Sakit St.Carolus dan bertemu dengan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa. Lokasi dari rumah sakit ini berada di pusat kota, yaitu Jalan Salemba Raya No.41, Senen, Kota Jakarta Pusat, sehingga mudah untuk menuju ke sini.

Share

Kategori

Layer_1(11)
Reservasi
 

You cannot copy content of this page

Scroll to Top