Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi utama bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. Nutrisi ini berasal dari protein, gula, dan lemak yang terkandung dalam darah ibu. Oleh sebab itu, apa yang ibu makan dan minum sedikit banyak akan mengalir dan menjadi bagian dari ASI yang akan diminum bayi. Lalu, bolehkah ibu minum kopi semasa menyusui? Mari cari tahu jawabannya dalam kelanjutan artikel ini.
Manfaat dan Efek Samping Kafein
Kafein adalah kandungan senyawa terbesar dalam minuman kopi. Akan tetapi, jumlah atau kadar kafein dalam secangkir kopi bervariasi mengikuti jenis kopi, ukuran porsi, metode penyajian, varietas biji kopi, dan faktor-faktor lainnya.
Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang teratur minum kopi memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit Parkinson, dan beberapa jenis kanker. Penelitian lain juga mengungkap bahwa kafein dapat mengurangi nafsu makan dan menurunkan risiko depresi.
Meski demikian, sejumlah manfaat kafein tersebut akan didapat jika kafein dikonsumsi dalam kadar yang cukup. Pasalnya, beberapa studi menemukan bahwa mengonsumsi kafein secara berlebihan dapat mengakibatkan efek samping seperti kecemasan, gangguan tidur, detak jantung tidak teratur, dan gelisah.
Efek Minum Kopi pada Ibu Menyusui dan Bayi
Ketika orang dewasa, termasuk ibu menyusui, mengonsumsi kafein dari secangkir kopi, zat tersebut akan terserap dari saluran pencernaan ke dalam aliran darah. Kemudian, organ hati akan memproses dan memecahnya menjadi senyawa yang memengaruhi organ dan fungsi tubuh yang berbeda-beda.
Dikutip dari laman Healthline, sekitar 1% dari total jumlah kafein yang dikonsumsi ibu menyusui akan masuk ke dalam ASI. Namun, jumlah ini umumnya tidak berbahaya bagi bayi, mengingat sebagian besar kafein dalam kopi akan diproses oleh tubuh terlebih dahulu sebelum mencapai ASI.
Penting juga untuk diingat, cara tubuh merespons kafein dan membiarkan efeknya bekerja itu berbeda-beda di tubuh setiap orang. Karena itu, efek minum kopi pada ibu menyusui dan bayinya akan berbeda satu sama lain.
Sebagai tindak pencegahan, ibu bisa menghentikan asupan kopi untuk sementara apabila bayinya menunjukkan tanda-tanda seperti lebih mudah gelisah dan marah (tantrum), lebih sulit tidur, mengalami hiperaktivitas, dan gelisah setelah ibu mengonsumsi kopi.
Rekomendasi Takaran Kopi untuk Ibu Menyusui
Berdasarkan penjelasan di atas, ibu menyusui sebetulnya tetap diperbolehkan untuk mengonsumsi kopi selama memberikan ASI eksklusif pada bayi. Hanya saja, ada batasan yang patut diikuti. Idealnya, ibu menyusui dapat mengonsumsi tidak lebih dari 300 miligram kafein per hari atau setara dengan 2-3 cangkir kopi ukuran 8 ons.
Tips Mengonsumsi Kopi saat Menyusui
Apabila ibu menyusui khawatir ASI-nya akan memengaruhi si bayi, para ahli medis memberikan beberapa saran yang bisa ibu lakukan, di antaranya:
- Berikan ASI sebelum mengonsumsi kafein. Selain itu, beri juga jeda minimal 3 jam sebelum memberi ASI agar tubuh sudah selesai memproses kafein dan menghindari penyebarannya melalui ASI.
- Kurangi konsumsi kafein menjadi 1 cangkir per hari.
- Ganti konsumsi kopi ke teh hitam atau teh hijau, yang memiliki kadar kafein lebih rendah daripada kopi.
Demikianlah ulasan mengenai boleh atau tidaknya ibu mengonsumsi kopi saat dalam masa menyusui. Dapat disimpulkan bahwa ibu boleh mengonsumsi kopi semasa menyusui, namun dalam takaran tidak   lebih dari 3 cangkir per hari.
Ibu juga bisa membawa si kecil berobat atau berkonsultasi mengenai kesehatannya ke Dokter Spesialis Anak RS St. Carolus. Di St. Carolus Maternity and Child Center, semua dokter spesialis yang bertugas akan memberikan layanan komprehensif dan berkesinambungan untuk ibu hamil dan pasien anak-anak.

