Bungkuk di Usia Tua Dapat Dicegah

Oleh: Dr. dr. Ifran Saleh, SpOT(K)Spine dan dr. Maria Florencia Deslivia, SpOT, PhD

 

Mari perhatikan kakek, nenek, maupun orang tua kita tercinta. Seiring dengan pertambahan usia mereka, terjadi perubahan bentuk tubuh menjadi lebih pendek dan lebih bungkuk (Gambar 1). Fenomena ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan tak dapat dihindari sebagai konsekuensi dari penuaan. Apakah benar demikian?

Gambar 1. Pertambahan usia menyebakan postur tubuh kian membungkuk (Sumber: MedicalNewsToday)

Memang saat mulai berusia 40 tahun ke atas, bungkuknya tulang belakang (kifosis) akan semakin kentara, terutama pada kaum wanita. Hal ini disebabkan adanya perubahan tidak kasat mata berupa hilangnya massa otot serta massa tulang. Kebanyakan aktivitas hidup sehari-hari dilakukan pada posisi condong ke depan. Apabila otot tubuh khususnya otot bagian punggung tidak dilatih dengan baik, tubuh kita akan menyerah pada gravitasi dan menetap dalam posisi bungkuk. Tak hanya itu, penurunan massa tulang yang umum dikenal sebagai osteoporosis dapat mencetuskan terjadinya fraktur kompresi pada sisi depan tulang belakang (Gambar 2). Akibatnya tubuh akan semakin melengkung ke depan.

Tak hanya masalah penampilan, postur bungkuk pada kaum lanjut usia dapat menimbulkan permasalahan lebih lanjut. Pertama, keseimbangan tubuh menjadi terganggu sehingga meningkatkan risiko pasien untuk jatuh saat berdiri maupun berjalan. Apabila sudut bungkuknya sangat berat (hiperkifosis), sangatlah sulit untuk melihat lurus ke depan maupun makan dengan nyaman. Selain itu, timbul pula rasa nyeri hingga kesulitan bernapas.

Berita baiknya adalah bahwa bungkuk usia tua ini dapat dicegah sejak usia muda. Postur tubuh yang baik hingga olah raga maupun Latihan fisik yang sesuai dapat dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa Latihan fisik yang salah dapat memperburuk kondisi. Bagi nenek, kakek maupun orang tua tercinta yang sudah dalam kondisi inipun, hendaknya tidak patah semangat dan dapat berkonsultasi ke ahli ortopedi bagian tulang belakang untuk pilihan terapi pengobatan hingga pembedahan. (Bersambung)

 

Gambar 2. Gambaran MRI fraktur kompresi pada tulang belakang (level Thorakal 7 dan Thorakal 12) menyebabkan kelengkungan tulang belakang ke arah depan yang cukup berat.(Kiri) Gambaran x-ray fraktur kompresi ringan dengan bagian depan tulang belakang mengempis. (Kanan)  (Sumber: Arsip Dr. dr. Ifran Saleh, SpOT(K)Spine)

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.