DALAM berhadapan dengan penderita depresi yang memiliki kecenderungan bunuh diri, saya sering bertanya-tanya adakah kata-kata yang bisa mencegah dan mengurungkan niat pasien saya? Atau, sebaliknya, kata-kata saya justru memperkuat dan mendorong keinginan tersebut.
Kata-kata memang memiliki kekuatan, bisa menyembuhkan dan mencegah. Namun, bisa sebaliknya mendorong tindakan bunuh diri. Di sisi lain, meskipun berada di tengahtengah keluarga dan sahabat, penderita tetap merasa kesepian. Karena walau secara jasmaniah, ia terjangkau, tetapi jiwanya tertutup dan sendirian.
Pengobatan dan pencegahan
Mengapa dokter memberikan obat antidepresan dan bagaimana cara kerja obat ini? Obat ini bekerja pada sistem neurotransmiter (zat kimia di otak untuk komunikasi selsel saraf) dengan meningkatkan jumlah neurotransmiter serotonin. Serotonin adalah salah satu zat kimia di otak yang menjaga suasana perasaan manusia. Jika seseorang mengalami stres, serotonin akan menurun dan hal ini dapat memengaruhi suasana perasaan orang tersebut. Suasana perasaan pada gilirannya akan memengaruhi pikirannya. Jika suatu ketika serotonin menurun cukup rendah, pasien akan mengalami suasana perasaan yang depresi dan mulai merasa setiap masalah yang ia hadapi terasa lebih berat daripada yang mampu ia tanggung. Memori-memori tentang kegagalan masa lalu pun mulai berdatangan dan ia mulai melihat masa depannya yang suram. Muncul pula rasa bersalah, perasaan tidak berguna, dan tidak jarang dapat muncul ide-ide tentang kematian.
Sebagai anggota keluarga ataupun sahabat dekat tentu akan mengenali perubahan dalam diri orang-orang terdekat mereka, dari yang ceria menjadi pendiam, yang aktif menjadi tertutup. Namun, sering kali mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan karena sepertinya setiap usaha tampak sia-sia. Meski demikian, peranan sesungguhnya dari setiap anggota keluarga maupun sahabat adalah mengenali tanda dan gejala depresi serta ada tidaknya kecenderungan bunuh diri. Jika kata-kata dan tindakan tidak lagi sanggup mengubah hati, mencari pertolongan medis adalah tindakan yang tepat karena demikianlah kita semua memiliki peranannya masing-masing. Obat membantu mengangkat suasana perasaan penderita, namun kehadiran dan dukungan orang-orang terdekatlah yang akan menimbulkan perasaan aman dan muncul harapan untuk kehidupan. Tugas para rohaniwan pun dibutuhkan. Mereka membawa pesan bahwa Pencipta alam semesta tetap peduli, memberikan kekuatan untuk tetap bertahan karena ia sangat berharga dan ia dicintai.
Tiga hari Anita mengalami koma di ICU, tetapi mukjizat terjadi. Hari itu, ia terjaga dan tanpa diduga ia bersyukur karena ternyata Tuhan masih menyelamatkannya. Anaknya sudah terlebih dahulu pulang dan tidak lama ia pun menyusul ke rumah. Perasaan depresi memang tidak segera hilang. Namun, kini ia tidak perlu merasa sendiri lagi karena anggota keluarga yang lain akan siap menemani.
Selamat hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Together we can save lives.