Banyak orang yang punya kebiasaan tidur tengah malam, tetapi sebenarnya tidak semuanya karena mereka memang ingin melakukannya, lho. Ada juga orang yang sebenarnya ingin tidur lebih cepat, tetapi tidak bisa karena mengalami insomnia. Yuk, kenali lebih dekat berbagai hal seputar insomnia dalam artikel ini!
Apa Itu Insomnia?
Insomnia bukan hanya sekadar sulit tidur saja, melainkan kondisi ketika Anda kesulitan tidur di malam hari, sering terbangun di tengah tidur, maupun merasa seolah tidak beristirahat saat bangun di pagi hari.
Beberapa gejala lain dari insomnia yaitu:
- Sulit tidur kembali saat terbangun di malam hari
- Tidak bisa tidur meskipun tubuh sudah sangat lelah
- Merasa tidak segar saat bangun, sehingga memengaruhi mood seharian
Kondisi ini dapat berlangsung sementara (kurang dari tiga bulan) atau kronis (lebih dari tiga bulan).
Penyebab Insomnia
Berdasarkan dari penyebabnya, insomnia dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Insomnia Primer
Insomnia yang terjadi bukan karena adanya masalah kesehatan maupun sebagai efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu. Penyebab dari insomnia ini masih belum bisa diketahui secara pasti, namun faktor kebiasaan, lingkungan tidur (seperti tempat tidur) yang tidak nyaman, dan perubahan gaya hidup diperkirakan menjadi penyebabnya.
2. Insomnia Sekunder
Insomnia yang terjadi akibat efek samping penyakit maupun obat yang dikonsumsi. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan insomnia yaitu:
- Kanker
- Stroke
- Gangguan pencernaan
- Gangguan pernapasan
- Gangguan saraf
Bagi Anda yang mengalami insomnia karena efek dari obat yang dikonsumsi, disarankan untuk berkonsultasi pada dokter yang menangani penyakit Anda untuk dicarikan solusinya. Misalnya, mengubah obat dengan manfaat yang sama tetapi jenis atau golongan yang berbeda.
Komplikasi Insomnia
Insomnia yang tidak segera mendapatkan penanganan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik.
Dampak Insomnia pada Kesehatan Mental
Insomnia dapat menyebabkan ketidakstabilan mental, seperti:
- Mudah marah
- Emosi yang tidak stabil
- Kesulitan mengingat
- Tidak fokus
- Stres dan depresi
- Merasa cemas
Dampak Insomnia pada Kesehatan Fisik
Insomnia dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, yaitu:
- Obesitas
- Hipertensi
- Diabetes
- Serangan jantung
- Stroke
Diagnosis dan Pengobatan Insomnia
Diagnosis insomnia pada umumnya dilakukan dengan menanyakan berbagai hal seputar riwayat penyakit, kondisi lingkungan tempat tinggal, dan berbagai hal lain yang diperkirakan dapat memicu terjadinya insomnia. Namun, pada insomnia sekunder, diagnosis insomnia mungkin akan dilakukan dengan beberapa tindakan medis sesuai dengan penyakit yang menyebabkan Anda mengalami insomnia.
Pengobatan insomnia akan diberikan sesuai dengan penyebab Anda mengalaminya. Namun, jika dibutuhkan beberapa tindakan medis mungkin akan diberikan pada Anda, seperti:
- Hypnotherapy
- Pemberian obat
Namun, kedua tindakan pengobatan tersebut hanya boleh dilakukan oleh tim medis yang menangani masalah insomnia Anda. Sementara itu, Anda bisa membantu proses pengobatan ini dengan melakukan beberapa hal berikut:
- Menghindari minuman beralkohol
- Kurangi konsumsi kafein
- Buat suasana kamar menjadi lebih nyaman
- Rutin berolahraga, terutama yang bisa memberi efek relaksasi
- Ubah gaya hidup menjadi lebih sehat
- Hindari hal yang membuat Anda tertekan
Bagi Anda yang mengalami masalah insomnia dan membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasinya, Anda bisa mengunjungi dokter spesialis kedokteran jiwa di Rumah Sakit St. Carolus. Penanganan lebih awal terhadap kondisi ini dapat membantu Anda memperbaiki kualitas hidup serta mencegah terjadinya berbagai komplikasi yang bisa berdampak jangka panjang.

