Oleh : dr. Angela Ch M Nusatia, MARS, SpMK
Tuberculosis ( TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.Bakteri ini mampu hidup selama berbulan – bulan di tempat yang sejuk dan gelap, terutama di tempat yang lembab.
Kuman TB dapat menimbulkan infeksi pada paru-paru sehingga disebut TB paru. Selain menginfeksi paru, kuman TB bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Penyebaran ini menimbulkan penyakit TB di bagian tubuh yang lain, seperti tulang, sendi, selaput otak, kelenjar getah bening, dan lainnya. Penyakit TB di luar paru disebut TB extrapulmoner atau ekstra paru.
Kuman TB menular melalui udara. Dalam dahak penderita TB terdapat banyak sekali kuman TB. Ketika seorang penderita TB batuk atau bersin ia akan menyebarkan ribuan kuman ke udara. Kuman tersebut ada dalam percikan dahak , yang disebut dengan droplet nuclei atau percik renik ( percik halus ). Percikan dahak yang amat kecil ini melayang – layang di udara dan mampu menembus dan bersarang dalan paru orang –orang disekitarnya . Penularan ini bisa terjadi di mana saja, termasuk perumahan yang bersih sekalipun.
Bagi orang yang memiliki kekebalan baik , kuman TB yang ada di tubuhnya tidak aktif, atau berada dalam keadaan tidur ( dormant). Dengan kondisi demikian, orang tersebut mengidap infeksi TB laten sehingga tidak ditemukan gejala apapun. Penderita TB laten juga tidak dapat menularkan kuman TB kepada orang lain. Namun patut diingat, jika daya tahan tubuh penderita TB laten menurun, kuman TB akan menjadi aktif.
Bagaimana cara mencegah penularan penyakit TB ? Pencegahan penularan TB pada dasarnya bisa dilakukan dengan dua cara : pertama, mencegah penularan dari seorang pasien ke orang lain. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan identifikasi , setelah melakukan identifikasi  dan didiagnosa menderita TB maka penderita tersebut harus disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Selama proses pengobatan, penderita perlu dibiasakan untuk menutup hidung dan mulut ketika sedang batuk atau bersin dengan tissue atau menggunakan lengan baju atau siku bila tidak mempunyai tissue. Tissue bekas harus segera dibuang ke tempat sampah, dan jangan lupa mencuci tangan dengan sabun atau larutan pencuci tangan berbasis alkohol .
Kedua, mencegah keadaan TB laten menjadi TB aktif, yaitu dengan menjaga agar tubuh tetap sehat dan bugar. Caranya dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan istirahat cukup, menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat.
Dan apabila penderita dinyatakan positif TB paru , penderita harus segera melakukan pengobatan. Pengobatan kadang-kadang bisa menjadi berat karena efek obat yang mengganggu dan lamanya pengobatan . Biasanya pengobatan TB memakan waktu enam bulan, namun bisa lebih panjang pada keadaan-keadaan tertentu. Oleh karena itu setiap penderita TB sebaiknya memiliki seorang PMO (Pendamping MInum Obat) untuk mengingatkan keteraturan dan memastikan kepatuhan penderita minum obat, karena bila obat diminum sampai tuntas, maka penderita pasti sembuh.
Apa akibatnya jika penderita berhenti minum obat ? Kuman TB akan menjadi kebal terhadap beberapa macam obat atau disebut multi-drug resistant TB ( MDR TB ). Akibatnya , panduan obat yang diberikan akan dimulai dari awal kembali dengan jenis obat yang berbeda dan pengobatannya pun memakan waktu lebih lama, paling sedikit 18 bulan.
Namun jangan khawatir, penyakit ini bisa disembuhkan melalui pengobatan teratur dalam jangka waktu enam bulan, menjaga pola hidup sehat dan perlunya dukungan keluarga.
Kami harap Sahabat Sehat Carolus senantiasa sehat.
Published : Majalah Hidup