Kanker Pankreas: Mengenal “Silent Killer” dan Cara Menanganinya

Pankreas merupakan organ seukuran tangan yang tersembunyi di belakang lambung, mungkin tidak sering diperbincangkan, tetapi perannya sangat vital. Ia menghasilkan enzim pencernaan untuk mencerna makanan dan insulin untuk mengatur gula darah, sehingga gangguan pada pankreas seringkali menyebabkan gangguan pengaturan gula darah yang kita kenal sebagai penyakit kencing manis. Namun, gangguan pada pankreas tidak hanya terbatas pada kencing manis, organ ini pun dapat menderita kanker. Sayangnya, kanker pankreas sering disebut sebagai “silent killer” karena sering timbul dengan gejala yang tidak khas dan baru terdeteksi saat stadium lanjut. Mari kita pahami lebih dalam tentang penyakit ini, cara mengenali gejala serta faktor risikonya sehingga dapat membantu dalam deteksi dini dan penanganan yang lebih efektif.

Apa itu Kanker Pankreas?

Kanker pankreas terjadi ketika sel-sel sehat di pankreas bermutasi dan tumbuh tak terkendali membentuk tumor ganas. Tumor ini bisa menyumbat saluran pankreas dan empedu, atau menyebar ke organ lain seperti hati dan paru-paru. Kanker pankreas jarang ditemukan pada tahap awal, hal ini disebabkan karena biasanya pasien tidak merasakan gejala apapun atau terdapat gejala namun tidak khas sampai kanker ini berkembang menjadi cukup besar dan menyebar ke organ lain.

Gejala yang Sering Diabaikan 

Kanker pankreas stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, saat ukurannya membesar atau menyebar, gejala berikut mungkin muncul:

  1. Sakit perut bagian atas yang dapat menjalar ke punggung yang terasa seperti tertusuk dan memburuk setelah makan.
  2. Kulit dan mata menguning (jaundice), disertai gatal-gatal atau urine berwarna gelap
  3. Penurunan berat badan drastis tanpa alasan yang jelas
  4. Mual, muntah, kembung, dan kehilangan nafsu makan.
  5. Diabetes yang baru terdiagnosa atau gula darah yang sulit dikontrol pada penderita diabetes lama.
  6. Feses pucat atau berminyak akibat kekurangan enzim pencernaan.

Jika gejala ini muncul bersamaan atau tidak membaik dalam 2-3 minggu, segera konsultasikan ke dokter.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Pankreas

Secara umum, kanker pankreas disebabkan karena mutasi genetik sehingga sel – sel bertumbuh dengan cepat dan tidak terkendali. Namun penyebab pasti mutasi tersebut terjadi masih belum diketahui. Terdapat beberapa faktor pemicu yang diyakini dapat meningkatkan risiko untuk terbentuknya kanker pankreas, yakni:

  1. Usia di atas 60 tahun
  2. Kebiasaan merokok
  3. Riwayat kanker pankreas pada anggota keluarga
  4. Obesitas dan pola makan tinggi lemak
  5. Peradangan pankreas jangka panjang (pankreatitis kronis)
  6. Diabetes
  7. Alkohol

Bagaimana Mendiagnosisnya?

Diagnosis kanker pankreas biasanya melibatkan beberapa tes. Dokter akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan:

  1. Tes darah.

Pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk memeriksa penanda tumor (CA 19-9). Pemeriksaan ini dapat diulang selama pengobatan atau setelah pengobatan untuk melihat respon terapi. Namun penanda tumor ini dapat meningkat pada jenis kanker lain atau kondisi tertentu, sehingga pemeriksaan ini harus disertai dengan pemeriksaan yang lain.

  1. Pencitraan.

Pemeriksaan pencitraan berguna untuk melihat kondisi di dalam tubuh. Beberapa pemeriksaan yang dapat digunakan meliputi USG, CT scan, MRI, atau EUS.

  1. Biopsi.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengambil sampel jaringan sehingga dapat mengkonfirmasi kanker.

Pilihan Terapi

Penanganan kanker pankreas tergantung pada stadium kanker dan kondisi pasien:

  1. Operasi

Pembedahan dapat menjadi opsi dalam penanganan kanker pankreas terutama pada stadium awal. Operasi mungkin tidak dapat dilakukan pada kondisi tertentu sehingga diperlukan opsi terapi yang lain, seperti kemoterapi. Terkadang operasi dapat dilakukan setelah menjalani opsi terapi yang lain.

  1. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat – obatan khusus yang dapat membunuh sel kanker. Biasanya kemoterapi digunakan setelah operasi untuk membunuh sel – sel kanker yang tersisa. Dalam kondisi tertentu kemoterapi menjadi opsi pertama pengobatan terutama pada kasus – kasus yang tidak bisa menjalani operasi.

  1. Radioterapi

Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Radioterapi dapat digunakan baik sebelum atau sesudah operasi, dan dapat dikombinasikan juga dengan kemoterapi. Pada kasus dimana operasi bukan menjadi opsi pertama, kombinasi dari radioterapi dan kemoterapi dapat mengecilkan ukuran kanker sehingga memungkinkan untuk dilakukan operasi kedepannya.

  1. Terapi paliatif

Terapi paliatif ditujukan untuk pasien dengan stadium lanjut. Tujuan utama dari perawatan paliatif adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga. Diperlukan tim dokter dan keperawatan yang ahli agar terwujudnya tujuan ini.

Apa yang Bisa Anda Lakukan? 

  1. Jangan abaikan gejala mencurigakan, terutama jika Anda termasuk kelompok berisiko.
  2. Konsultasi ke dokter spesialis bedah digestif atau spesialis penyakit dalam konsultan saluran cerna jika diperlukan.
  3. Sadar akan pentingnya screening dan medical checkup berkala dapat membantu Anda untuk mendeteksi penyakit lebih awal sehingga hasil pengobatan lebih baik.

Kanker pankreas memang menakutkan, ada beberapa orang terkenal yang telah meninggal karena penyakit tersebut seperti Steve Jobs, sehingga pentingnya medical checkup berkala dan pengetahuan mengenai gejala dan faktor resiko dapat membantu kita dalam mengontrol penyakit tersebut. Mari bersama meningkatkan kesadaran akan penyakit ini demi masa depan yang lebih sehat!

Share

Kategori

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.