Kemana Perginya Telor Ceplokku? Pengenalan Singkat Proses Pencernaan Manusia

Pernahkan anda berhenti sejenak dan berpikir, bagaimana caranya sepiring nasi, telor ceplok, dan sayur yang kita makan dapat menjadi energi bagi tubuh? Apa yang terjadi dalam tubuh kita yang dapat merubah makanan dengan bentuk dan warna beragam akhirnya terbuang dengan warna dan bentuk seragam dalam kakus? Itulah fungsi dari sistem pencernaan kita yang begitu kompleks dan kadang kita lupakan kecuali saat sakit perut. Mari kita mengenali lebih lanjut mengenai fungsi dari masing-masing organ pencernaan di tubuh kita.

Dalam proses pencernaan terdapat beberapa proses yaitu pencernaan mekanik, pencernaan kimia, dan penyerapan. Apa maksudnya? Pencernaan mekanik adalah proses merubah bentuk fisik makanan menjadi lebih lumat untuk mempermudah proses pencernaan berikutnya. Pencernaan kimia bekerja merubah struktur kimiawi dari makanan yang kompleks menjadi lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh tubuh lebih mudah. Penyerapan makanan tidak terjadi pada seluruh organ pencernaan, hanya bagian-bagian tertentu yang dapat menyerap zat makanan.

Proses pencernaan kita dimulai dari mulut, dimana terjadi pencernaan mekanik oleh gigi dan lidah dan pencernaan kimiawi oleh enzim pada ludah. Gigi orang dewasa terdiri dari 32 gigi: 8 gigi seri untuk menggigit dan memotong, 4 gigi taring untuk merobek, 8 gigi premolar untuk menggiling, dan 12 gigi geraham untuk menggiling dan menghancurkan makanan. Lidah juga membantu dengan membantu meletakkan posisi yang tepat untuk mengunyah, selain itu lidah juga memiliki indra pengecap yang dapat merasakan rasa asin, manis, asam, pahit, dan umami. Kelenjar ludah memproduksi enzim amilase untuk memecah karbohidrat kompleks (pati) menjadi gula sederhana, lipase untuk memecah asam lemak menjadi gliserol, dan lisozim sebagai antibakteri yang melindungi tubuh kita dari bakteri yang ada pada makanan.

Makanan yang telah dikunyah dan lumat di mulut disebut bolus dan akan ditelan serta berjalan melalui kerongkongan dengan bantuan gerakan peristaltik yang menyerupai gerakan memeras oleh otot halus kerongkongan dengan lambung sebagai tujuan berikutnya. Setibanya di lambung, bolus akan “diperangkap” oleh dua klep atau sfingter pada ujung atas dan bawah lambung agar bolus tersebut dapat ditampung dan diproses dalam lambung. Pada lambung, pencernaan berlangsung secara mekanik dimana lambung akan mengaduk dan menghaluskan makanan, dan secara kimia dimana asam lambung akan bekerja membunuh patogen dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin untuk mencerna protein. Enzim lain pada lambung adalah lipase yang bekerja memecah asam lemak dan gliserol; dan renin yang bekerja mencerna protein susu. Proses pencernaan makanan pada lambung berlangsung selama 2-6 jam dan kemudian bolus yang sudah dicerna di lambung disebut chyme dan akan melanjutkan perjalanan menuju usus halus.

Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari, jejunum, dan ileum. Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian awal dari usus halus memiliki bentuk seperti huruf ‘C’ sepanjang 20-25 cm dan merupakan tempat awal terjadinya proses penyerapan nutrisi dan pencampuran chyme dengan cairan empedu dan cairan pankreas untuk membantu memecah struktur molekul makanan menjadi lebih sederhana dan lebih mudah diserap. Pada jejunum yang panjangnya 2.5 meter , terjadi penyerapan zat gula, asam amino, dan asam lemak. Sedangkan pada ileum yang panjangnya 3 meter terjadi proses penyerapan nutrisi terutama vitamin B12 dan garam empedu agar dapat digunakan kembali oleh tubuh. Setelah chyme melewati ileum, makanan akan masuk dalam usus besar untuk proses penyerapan akhir.

Usus besar atau kolon terbagi menjadi empat bagian yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, dan kolon sigmoid dimana terjadi proses penyerapan akhir dan pembentukan tinja/feses. Kolon secara keseluruhan berfungsi untuk menyerap air dan mineral yang belum terserap pada usus halus dan membantu mengeraskan feses. Bagian awal kolon asenden disebut sebagai caecum dimana terdapat usus buntu yang menurut beberapa penelitian memiliki efek imunitas, namun tidak jarang tersumbat oleh materi fekal hingga meradang. Bagian akhir kolon adalah kolon sigmoid yang bersambung dengan bagian akhir dari saluran pencernaan yaitu rektum dan anus. Sisa makanan yang telah mencapai rektum akan mengalami penyerapan air terakhir dan pemadatan menjadi tinja atau feses, dan apabila sudah penuh akan memberikan sinyal untuk segera pergi ke kakus. Andaikata kakus tersebut sedang digunakan orang lain, pada anus terdapat sfingter yang dapat mengatur keluarnya feses dan menjaga agar feses dapat dikeluarkan pada waktu dan tempat yang tepat. Namun bila kita terlalu lama menahan feses, penyerapan air masih terus terjadi sehingga konsistensi menjadi lebih keras dan dapat mempersulit proses BAB.

Demikianlah perjalanan makanan dari mulut hingga anus kita secara ringkas, bagaimana telor ceplok dengan nasi, dan sayur bisa diserap oleh tubuh danakhirnya sisanya keluar sebagai feses dalam kakus. Masih banyak aspek yang mendetail dan belum dapat dibahas dalam artikel ini, namun semoga artikel ini dapat membantu anda lebih mengenali dan menyayangi organ pencernaan kita dengan mengkonsumsi makanan minuman bergizi seimbang, dan segera berobat ke dokter bila sakit. Semoga pembaca budiman sehat selalu, salam sehat.

Ditinjau oleh : dr. Maria Mayasari, Sp.B, Subsp.BD(K)

Share

Kategori

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.