Ketika Prostat Jadi ‘Penyumbat’di Pagi Hari dan Cara Mengatasinya!

Apa itu Pembesaran Prostat (BPH-Benign Prostatic Hyperplasia)

adalah pembesaran kelenjar prostat yang berakibat aliran urin menjadi tidak lancar dan buang air kecil terasa tidak tuntas.

Kelenjar prostat hanya dimiliki oleh pria. Oleh karena itu, penyakit ini hanya dialami oleh pria. Hampir semua pria mengalami pembesaran prostat, terutama pada usia 60 tahun ke atas.

Gejala Pembesaran Prostat (BPH) ?

Gejala utama BPH adalah gangguan saat buang air kecil, yang bisa berupa:

  • Pancaran kencing yang lemah
  • Perlu mengejan ketika buang air kecil
  • Perasaan kandung kemih yang penuh, bahkan setelah buang air kecil
  • Buang air kecil yang sering, sekitar tiap satu sampai dua jam
  • Pancaran kencing yang tersendat-sendat
  • Perasaan mendesak untuk buang air kecil yang tidak tertahankan
  • Keinginan untuk bangun malam hari untuk buang air kecil lebih dari dua kali semalam

Diagnosis Pembesaran Prostat (BPH)?

Pemeriksaan yang dapat dilakukan:

  • Bila ada perubahan pada gejala BAK, maka dokter akan menanyakan tentang Indeks Skor Gejala Prostat (IPSS)
  • Pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan DRE (Digital Rectal Examination). Dokter akan memasukkan jari ke dalam dubur pasien untuk menilai prostat.
  • Tes urin, urinalisis untuk menilai beberapa hal yaitu darah, tanda infeksi dan faktor lain di saluran kemih
  • Tes uroflometri, mengukur kekuatan pancaran urin dan jumlah urin yang keluar
  • Tes darah dengan melakukan tes Prostate-Specific Antigen (PSA) untuk skrining dan bila ada kecurigaan kanker prostat
  • USG prostat, untuk melihat ukuran prostat pasien
  • Cystoscopy, untuk melihat saluran kandung kemih dengan menggunakan teropong
  • MRI dan CT untuk menilai prostat dan kelenjar sekitar dengan lebih detil

Pengobatan Pembesaran Prostat (BPH)?

Pengobatan pembesaran prostat jinak tergantung pada usia dan kondisi pasien, ukuran prostat, serta tingkat keparahan gejala. Metode pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Perubahan Pola Hidup

Bila gejala yang dirasakan tergolong ringan, pasien bisa melakukan penanganan secara mandiri untuk meredakan gejala, yaitu dengan :

  • Menghindari minum apa pun 1-2 jam sebelum tidur
  • Membatasi asupan minuman yang mengandung kafein dan alkohol
  • Tidak menahan atau menunda buang air kecil
  • Membuat jadwal untuk buang air kecil, misalnya tiap 4 atau 6 jam
  • Menjaga berat badan ideal, dengan menjalani pola makan yang sehat
  • Berolahraga secara teratur dan rutin melakukan senam Kegel
  • Mengelola stres dengan baik

2. Pengobatan :

  • Alpha blockers

Merupakan obat yang digunakan unten velursasi co prostat dan kandung kemih untuk mengurangi gejala prostat

  • 5-Alpha Reductase Inhibitor

Merupakan obat yang dapat meningkatkan pancaran kencing dan mengecilkan prostat dengan memblokir hormon DHT.

3. Operasi:

Ada sejumlah metode operasi prostat untuk mengatasi pembesaran prostat jinak, di antaranya :

  • Transurethral Resection Of The Prostate (TURP)

TURP merupakan metode operasi yang paling sering dilakukan untuk mengangkat kelebihan jaringan prostat. Dalam prosedur ini, jaringan prostat yang menyumbat diangkat sedikit demi sedikit, menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui lubang kencing.

  • Transurethral Incision of The Prostate (TUIP)

TUIP merupakan metode operasi yang paling sering dilakukan untuk mengangkat kelebihan jaringan prostat. Dalam prosedur ini, jaringan prostat yang menyumbat diangkat sedikit demi sedikit, menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui lubang kencing.

  • Prostatektomi

Adalah Pengangkatan prostat melalui operasi terbuka (prostatektomi) dilakukan jika ukuran jaringan prostat sudah sangat besar atau sudah terdapat kerusakan pada kandung kemih. Dalam prosedur ini, prostat diangkat melalui sayatan yang dibuat di perut.

Komplikasi Pembesaran Prostat (BPH)?

Pembesaran prostat jinak yang tidak ditangani dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius, yaitu:

  • Tidak bisa buang air kecil
  • Gagal Ginjal
  • Infeksi saluran kemih
  • Kerusakan kandung kemih dan ginjal
  • Penyakit batu kandung kemih

Perawatan setelah operasi TUR Prostat

  • Minum cukup cairan > 2000 cc/hari bila tidak ada kontra indikasi, batasi kopi dan teh
  • Dianjurkan untuk berkemih secepatnya ketika merasakan keinginan untuk berkemih
  • Tidak boleh mengejan saat buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)
  • Hindari mengangkat benda-benda yang berat atau melakukan hubungan badan selama masa penyembuhan
  • Minum obat teratur, kontrol dokter sesuai pesanan
  • Bila terjadi BAK berdarah atau tidak bisa BAK segera ke Rumah Sakit

Pencegahan Pembesaran Prostat (BPH)

Pembesaran prostat jinak tidak dapat dicegah. Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan menurunkan berat badan, konsumsi makanan yang seimbang, buah-buahan dan sayuran dapat membantu pencegahan. Terlalu banyak lemak di tubuh, dapat meningkatkan kadar hormon, serta merangsang pertumbuhan sel prostat.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penan- ganan yang tepat. Sebab, BPH yang tak ditangani sedari dini secara tepat dapat memicu berbagai komplikasi. Misalnya seperti infeksi saluran kemih, hingga keru- sakan kandung kemih dan ginjal.

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.