KUPING KOTOR JANGAN DI KOREK
dr. Meila Sutanti, Sp. THT – KL

Telinga merupakan salah satu indra yang pasti kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara menjaga telinga kita. Ada 3 bagian dari telinga, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Ada satu kebiasaan terkait telinga luar yang dianggap normal dan pasti pernah kita lakukan dalam keseharian, yaitu membersihkan liang telinga dengan cotton bud atau pembersih logam. Hal ini bisa membahayakan telinga, yaitu resiko cedera pada liang telinga sampai gendang telinga, membuat kotoran telinga masuk lebih dalam, menimbulkan iritasi bahkan infeksi pada telinga. Telinga luar memang ada kelenjar kotoran dan minyak. Kotoran telinga memiliki fungsi sebagai pelindung telinga dari benda asing masuk lebih dalam ke telinga, dan juga memiliki bau yang membuat binatang/serangga menjauh. Selain tidak mengorek telinga, kebersihan telinga luar dapat dijaga dengan kontrol ke dr Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorok (THT) setiap 6 bulan sekali.
Untuk telinga tengah, ada beberapa kondisi khusus yang mungkin bisa menimbulkan masalah ditelinga Tengah, antara lain adanya Infeksi Saluran Nafas Atas (ISNA), situasi dimana mungkin ada perubahan tekanan udara mendadak, seperti naik pesawat, menyelam, naik lift berkecepatan tinggi. Hindari memaksa untuk mengeluarkan udara dari telinga secara berlebihan, terlebih pada saat mengalami ISNA. Jika ada keluhan telinga dan sedang mengalami ISNA, sebaiknya segera berkunjung ke dr Spesialis THT. Kondisi lain yang memerlukan perhatian, yaitu jika terdapat riwayat telinga berair/basah sebelumnya. Jika kondisi tersebut terjadi berulang atau menetap, disertai pula gejala lain seperti sakit kepala, pusing berputar, adanya mencong wajah, maka hal tersebut merupakan kondisi kegawatdaruratan dari THT dan memerlukan penatalaksanaan lanjut yang segera.
Untuk telinga dalam, hal yang sangat penting adalah penggunaan pengeras suara baik berupa speaker ataupun penyuara telinga (headset/earphone) yang termasuk salah satu dari Noise Induced Hearing Loss (NIHL). Pemakaian penyuara telinga yang aman berdasarkan WHO dari waktu adalah tidak melebihi 40 jam/minggu. Kekerasan/intensitas bunyi yang disarankan adalah tidak melebihi dari 80 dBA untuk dewasa dan 75 dBA untuk pengguna sensitif seperti anak. Untuk pemakaian rekreasional, dikenal adanya aturan 60/60, yaitu intensitas maksimal yang bisa didengar adalah 60% dari volume total pada gadget dan lama penggunaan sekali pakai adalah 60 menit. Apabila ada keluhan pada telinga saat atau pasca mendengarkan dengan penyuara telinga atau terpapar bunyi/bising keras, bisa segera memeriksakan diri ke dr SpTHT segera.
Menjaga kesehatan telinga
Telinga luar
- Membersihkan telinga di daun telinga dan pintu depan telinga.
- Hindari penggunaan cotton bud karena cenderung digunakan ke dalam liang telinga.
- Jangan memasukkan air/minyak/tetes telinga tanpa peresepan dokter ke dalam telinga, karena dapat menganggu pH telinga.
- Kontrol ke dr spesialis THT setiap 6 bulan.
Telinga Tengah
- Hindari membuang ingus terlalu kuat dan membuang ingus bergantian setiap sisi lubang hidung.
- Jika bersin, sebaiknya membuka mulut, supaya tekanan udara ke telinga tidak tinggi.
- Jangan memasukkan cotton bud ke dalam liang telinga.
- Segera berobat ke dr spesialis THT jika ada keluhan telinga pada saat ISNA.
Telinga dalam
- Ingat aturan 60/60 dalam penggunaan penyuara telinga.
- Sensitif terhadap perubahan yang terjadi pada telinga, seperti misalnya budek/tertutup sebentar, berdenging/berdengung, rasa nyeri pada telinga.
- Berhati-hati dalam penggunaan obat.
- Jika bekerja dalam lingkungan bising, pergunakan alat pelindung diri, seperti ear plug/ear muff.
- Mengontrol penyakit sistemik yang diidap.
- Segera berobat ke dr spesialis THT jika ada gangguan pendengaran.
Fasilitas yang tersedia di bagian THT KL RS St Carolus:
- Pemeriksaan pendengaran awal dan lanjutan, yaitu audiometri, timpanometri, dan OAE/otoacustic emission.
- Mikroskop untuk telinga.
- Endoskop untuk telinga.
- Pemeriksaan dan tindakan pembersihan telinga dengan irigasi, ekstraksi, dan mikroskop.
- Injeksi intratimpanik telinga dengan mikroskop.

