PROSES menyusui dan laktasi sesungguhnya dimulai bukan sejak bayi baru lahir, melainkan jauh sebelum itu. Produksi air susu ibu (ASI) akan berjalan dengan lancar jika ibu rutin merawat payudaranya sejak masa kehamilan. Sebaiknya ibu mulai merawat payudara saat kehamilan memasuki usia trimester kedua (5–6 bulan) karena rangsangan di puting dan payudara mampu menimbulkan kontraksi pada rahim. Oleh karena itu, jangan lakukan kegiatan ini saat umur kehamilan ibu masih berusia di bawah 5 bulan, demi menghindari persalinan secara prematur.
Lalu, apa saja yang harus ibu lakukan selama perawatan payudara? Berikut ini yang dapat ibu lakukan.
- Pilih bra yang sesuai. Pada masa kehamilan, ukuran payudara akan membesar. Pilihlah bra dengan ukuran yang pas dan nyaman serta mampu menyerap keringat dengan baik. Jangan gunakan bra terlalu ketat karena dapat menekan puting dan menghambat kelenjar susu.
- Memijat payudara. Ini juga salah satu cara untuk mempersiapkan proses menyusui, tetapi hindari untuk memijat payudara di trimester pertama dan ketiga karena dapat menimbulkan kontraksi rahim.
Yang perlu dilakukan, pertama, bersihkan payudara ibu dengan air hangat, kemudian lakukan pemijatan menggunakan kedua tangan yang sudah dioleskan minyak pelembut seperti baby oil atau sejenisnya guna menghindari lecet.
Urut payudara dengan gerakan searah jarum jam dan sebaliknya. Pemijatan ini berguna untuk menghilangkan sumbatan sel-sel mati yang membuat produksi air susu menjadi tidak lancar. Langkah selanjutnya adalah memijat payudara dari bagian bawah menuju ke puting.
Hindari rangsangan pada bagian puting karena dapat menyebabkan kontraksi yang dapat mengganggu kehamilan. Kemudian, ketuk-ketuk payudara secara lembut menggunakan ujung jari secara berkala. Hal ini berguna untuk melancarkan peredaran darah yang berdampak pada kualitas produksi air susu. Jika pemijatan sudah selesai, jangan lupa untuk membersihkan kembali payudara dengan air biasa. Lalu, keringkan menggunakan handuk.
- Pakai pelembab. Apabila puting dan area sekitar payudara kering, ibu bisa mengolesinya dengan baby oil atau minyak lainnya guna melembabkan. Oleskan pada bagian yang kering secara lembut dan perlahan.
Lalu apa saja yang dapat ibu lakukan untuk merawat payudara pada masa menyusui? Berikut ini, yang dapat ibu lakukan.
- Cuci tangan. Biasakan untuk selalu cuci tangan sebelum atau sesudah menyusui. Pastikan ibu mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
- Rutin ganti bra. Bra yang sudah dipakai dalam jangka waktu lama menyerap banyak keringat, debu, kotoran, minyak, dan sel-sel kulit mati. Oleh karena itu, ibu harus rutin ganti bra dengan yang baru setiap beberapa jam sekali supaya tidak jadi sarang kuman. Apalagi jika kulit ibu sensitif, dan termasuk orang yang gampang sekali berkeringat.
- Oleskan puting susu dengan ASI. Setelah menyusui, oleskan beberapa tetes ASI pada puting dan areola (bagian hitam payudara) kemudian biarkan mengering. ASI membantu melembapkan dan melindungi puting dari infeksi.
- Pijat payudara. Selain untuk memperlancar ASI, pemijatan payudara ini juga mampu mengurangi pembengkakan akibat produksi ASI yang begitu banyak. Setelah melakukan pijat payudara, ibu bisa melanjutkannya dengan perah ASI. Selain dapat mengurangi pembengkakan pada payudara, perah ASI pun membantu meningkatkan produksi ASI untuk proses relaktasi.
- Menyusui dengan posisi yang benar. Selain membuat bayi lebih nyaman, menyusui dengan posisi yang benar juga dapat mencegah puting lecet akibat gesekan gusi bayi.
Baik dalam kondisi hamil maupun menyusui, selalu rawat payudara ya, Bu. Jika ibu mengalami kesulitan atau keluhan, segera hubungi dokter.