Apakah Anda sedang merasakan nyeri perut? Walau nyeri perut bukan merupakan kondisi yang berbahaya, keluhan ini sebaiknya tetap tidak boleh diabaikan. Sebab, jika tidak segera ditangani, nyeri perut dapat mengganggu kenyamanan dan produktivitas sehari-hari. Bahkan, pada beberapa kasus, nyeri perut yang dibiarkan bisa menjadi tanda awal adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.
Lalu, apa sebenarnya yang menjadi penyebab nyeri perut dan kapan kondisi ini perlu diwaspadai? Simak selengkapnya di artikel berikut!
Penyebab Nyeri Perut
Berikut merupakan beberapa penyebab yang dapat memicu nyeri perut, di antaranya adalah:
Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, sehingga menimbulkan rasa nyeri pada bagian perut. Kondisi ini menyebabkan nyeri menstruasi yang lebih hebat dari biasanya. Meski belum diketahui penyebabnya, namun beberapa kondisi ini disinyalir dapat memicu endometriosis seperti perubahan pada sel embrionik, terjadi menstruasi retrograde yaitu ketika darah menstruasi alih-alih keluar dari jalan lahir, justru mengalir ke arah sebaliknya, dan komplikasi akibat jaringan parut pascaoperasi.
GERD
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus, saluran yang menjadi penghubung antara lambung dan mulut. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala seperti sensasi terbakar, kesulitan menelan, serta nyeri pada perut bagian atas. Gejalanya bisa memburuk jika mengonsumsi makanan tinggi lemak secara berlebihan, makan dalam porsi besar, dan memiliki kebiasaan merokok.
Alergi Makanan
Alergi terhadap makanan tertentu seperti kacang tanah, susu, telur, ikan, atau kerang, dapat memicu nyeri perut. Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh salah mengenali zat dalam makanan sehingga menganggapnya sebagai ancaman. Jika disertai dengan gejala anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang menyebabkan sulit menelan, tekanan darah turun secara mendadak, dan napas terasa sesak, maka perlu untuk diwaspadai.
ISK
ISK (Infeksi Saluran Kemih) merupakan kondisi yang menyebabkan organ yang termasuk dalam sistem kemih di tubuh seperti uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal mengalami infeksi. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh bakteri, salah satunya E.coli yang masuk ke saluran kemih lewat uretra. Gejalanya? Rasa tidak nyaman di perut bawah, sensasi terbakar ketika buang air kecil , serta urin berbau menyengat dan menjadi lebih sedikit.
Tips Meredakan Nyeri Perut
Meski nyeri perut merupakan keluhan yang umum dan sering dialami oleh banyak orang, rasa sakit yang intens tetap dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri perut, seperti:
Kompres Hangat
Untuk meredakan nyeri perut akibat endometriosis atau kram ketika menstruasi, sebaiknya kompres hangat bagian perut. Caranya? Masukkan air hangat ke dalam botol, lalu tempelkan pada perut bawah. Suhu hangat yang dihasilkan membuat perut terasa jadi lebih nyaman dan peredaran darah pun lancar.
Minum Teh Jahe
Jika nyeri perut disebabkan oleh GERD, maka cara meredakannya adalah dengan meminum teh jahe. Biasanya, ketika asam lambung naik, esofagus dan dinding lambung mengalami peradangan. Jahe mengandung senyawa antibakteri dan antiperadangan, sehingga dapat membantu meredakan peradangan tersebut.
Perbanyak Minum Air Putih
Supaya dapat menyerap nutrisi dan mencerna makanan dengan baik, tubuh membutuhkan lebih banyak cairan. Untuk itu, memperbanyak minum air putih sangat dianjurkan guna membantu tubuh menyerap nutrisi dan mencerna makanan tersebut. Konsumsi air minimal dua liter atau delapan gelas per hari.
Konsumsi Makanan Mudah Dicerna
Beberapa makanan seperti yang berminyak, pedas, asam, dan tinggi gula dapat memperburuk gejala nyeri perut. Maka dari itu, sebaiknya hindari makanan ini dan menggantinya dengan makanan yang mudah dicerna. Misalnya, bubur, pisang, telur rebus, labu, dan sayuran matang.
Itu dia beberapa penyebab yang dapat memicu nyeri perut dan tips mengatasinya. Apabila nyeri perut yang Anda rasakan tidak kunjung mereda setelah melakukan beberapa cara di atas, sebaiknya langsung berobat ke Rumah Sakit St. Carolus yang memiliki layanan unggulan St. Carolus Digestive Center.
Pusat Digestif St. Carolus menyediakan pelayanan komprehensif untuk pasien yang memiliki penyakit di saluran cerna, hati, dan pankreas. Pemeriksaan masing-masing pasien dilakukan secara multidisiplin oleh dokter yang berpengalaman seperti dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi, dokter spesialis bedah digestif, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, dan lainnya.

