Sukses Bekerja, Sukses MengASIhi

Oleh dr. Vanny Bernadus Boen, CIMI

Konselor Menyusui RS Sint Carolus, Jakarta

 

Dalam rangka Pekan Menyusui 1-7 Agustus 2023 dengan topik “Enabling Breastfeeding : Making a difference for working parents”. Dukungan kepada para Ibu Menyusui dan bekerja sangat penting demi keberhasilan menyusui si kecil hingga mencapai ASI ekslusif. Menyusui bukan hanya sekedar memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi, namun juga merupakan proses hubungan emosional antara ibu dan anak. Bagian ini yang tidak bisa tergantikan oleh apapun di dunia. Dengan kasih sayang yang berlimpah, bayi pun dapat tumbuh dengan baik dan penuh percaya diri di kemudian hari.

Pada kondisi ibu bekerja, waktu bersama dengan si kecil tentu saja akan berkurang. Ibu harus membagi waktunya dengan pekerjaan dan lingkungan kerja, waktu di perjalanan sehingga tidak bisa menghabiskan waktu sepenuhnya dengan bayi. Tidak sedikit juga ibu yang merasa bersalah dengan kondisi ini, namun tidak memiliki pilihan. Dan tidak jarang, banyak ibu yang mulai merasakan kekhawatiran ini pada minggu terakhir menjelang masuk kerja. Ibu khawatir apakah persediaan ASI nya akan cukup untuk nanti, pengasuhnya cocok atau tidak, dan lain sebagainya. Suasana hati ibu pun perlu dijaga agar ibu tetap merasa nyaman dan bisa tetap menjalankan proses menyusui sambil bekerja dengan lancar. Pada kondisi ini, dukungan suami, keluarga, dan tempat bekerja sangatlah penting demi kelancaran proses menyusui ini.

 

Menurut WHO, ASI eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja, tanpa makanan ataupun minuman lainnya (termasuk air putih) kepada bayi dari usia 0-6 bulan. Selama masa cuti paska melahirkan, ibu dapat tetap menyusui bayi secara langsung. Persiapan menjelang bekerja perlu dilakukan sekitar kurang lebih 1 bulan sampai 2 minggu sebelum masuk kerja. Dimulai dari menyiapkan ASI perah, dan melatih pengasuh untuk memberikan bayi minum dari sendok / spoon feeder / cup feeder ataupun media lainnya selain botol dot. Penggunaan botol dot dapat membuat perlekatan bayi saat menyusu langsung menjadi tidak baik dan menimbulkan resiko terjadinya bingung puting.

 

Lingkungan tempat kerja  sangat berperan penting dalam keberhasilan menyusui bagi ibu bekerja. Perusahaan wajib menyediakan fasilitas bagi karyawan yang menyusui untuk memerah ASI dan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk memerah, seperti ruangan yang bersih, kursi yang nyaman, lemari pendingin, alat steril, tempat mencuci tangan dan lain-lain yang diperlukan demi kenyamanan karyawan yang masih menyusui. Pimpinan dan teman kerja pun wajib memberikan waktu khusus bagi karyawan yang menyusui untuk memerah ASI. Dukungan ini sangatlah diperlukan karena ibu bekerja yang masih menyusui memiliki hak dan dilindungi secara hukum di negara kita untuk tetap memberikan ASI perah (ASIP) selama bekerja. Bayi pun berhak untuk mendapatkan ASIP selama jauh dari ibunya. Daya tahan tubuh bayi yang mendapatkan ASI tentu jauh lebih kuat sehingga bayi akan jarang sakit. Dengan demikian, kinerja ibu dan ayah juga akan semakin baik karena jika bayi sehat tentu saja ibu dan ayah tidak perlu mengambil cuti terus untuk memeriksakan bayinya yang sakit ke dokter. Jika bayi sakit, orangtua pasti khawatir dan segera memeriksakan bayinya ke dokter, tidak mungkin hanya ibu saja atau ayah saja yang memeriksakan ke dokter. Dan jika hal ini sering terjadi, kerugian bisa terjadi di kedua perusahaan ayah dan ibu sekaligus. Secara kesejahteraan pun akan berkurang karena penghasilan yang didapatkan ayah dan ibu harus digunakan untuk membeli susu dan juga tambahan biaya berobat bayi.

 

Peralatan yang perlu dipersiapkan saat di tempat kerja antara lain :

  1. Alat pompa (elektrik / manual), ibu harus memperhatikan ukuran corong pompa agar tidak terlalu kecil maupun terlalu besar karena bisa membuat ibu tidak nyaman sehingga hasil ASIP tidak akan optimal.
  2. Apron, bisa dipakai jika merasa tidak nyaman harus memerah ASIP bersamaan dengan ibu lainnya satu ruangan.
  3. Penampung ASI, bisa berupa kantong ASI yang berbahan plastik sekali pakai dengan bahan bebas BPA (Bisphenol A) atau botol dari bahan kaca yang bisa dicuci dan dipakai berulang. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk kantong bahan plastik tidak terlalu memakan tempat dari segi penyimpanan. Botol kaca bisa dicuci dan dipakai berulang sehingga lebih ekonomis namun memerlukan tempat yang lebih banyak di kulkas.
  4. Tas / kotak pendingin, sebaiknya lakukan uji coba terlebih dahulu sebelum masuk kerja agar ibu dapat mengetahui berapa lama tas/kotak pendingin tersebut bisa menjaga kestabilan suhu ASIP.
  5. Ice gel, untuk menjaga kestabilan suhu ASIP di dalam tas/kotak pendingin.
  6. Breast pad, siapkan cadangan breast pad agar dapat segera diganti saat basah sehingga tidak menimbulkan permasalahan pada kulit area payudara.

 

Proses menyusui dapat tetap dilakukan selama ibu dekat dengan bayi, saat sebelum berangkat kerja, sepulang kerja terus sepanjang malam sampai besok dan juga selama akhir pekan saat tidak bekerja. Proses pengosongan payudara harus dilakukan secara rutin setidaknya 3 jam sekali di tempat kerja dimulai ketika ibu sampai ke tempat kerja, sampai ibu akan segera pulang kerja. Jangan menunda waktu untuk mengosongkan payudara lebih dari 3 jam karena hal ini bisa mengakibatkan banyak permasalahan muncul, seperti payudara bengkak; ASI juga akan semakin berkurang karena FIL (Feedback Inhibitor of Lactation). Jika ASI tidak dikeluarkan dan payudara penuh, inhibitor ini akan menurunkan produksi ASI. Jika ASI dikeluarkan dari payudara, maka tingkat inhibitor akan turun dan produksi ASI meningkat. Jadi jumlah ASI yang diproduksi tergantung pada seberapa banyak ASI yang dikeluarkan. Dan sangat dianjurkan untuk mengosongkan payudara seoptimal mungkin baik dengan alat pompa dan dilanjutkan dengan perahan tangan. Pijatan ringan pada payudara juga membantu dalam proses kelancaran memerah ASI.

Untuk pemberian ASIP kepada bayi, kita harus memikirkan kandungan gizi yang terbaik untuk bayi. Pada dasarnya semua ASIP adalah baik untuk bayi, namun kita harus mempertimbangkan usia bayi dengan kedekatan ASIP. Banyak orangtua yang memberikan ASIP yang sudah lama dikumpulkannya sebelum masuk kerja agar tidak habis masa kadaluarsanya. Namun kandungan ASIP yang sudah lama di lemari pendingin tidak sebaik ASIP yang baru diperah. Jadi lebih disarankan untuk menggunakan prinsip LIFO (Last In First Out), ASIP yang didapatkan ibu hari ini di tempat kerja bisa diberikan besok hari kepada bayi. Dengan demikian, ibu tidak perlu melakukan peyimpanan ASIP yang berlebihan sebelum mulai kerja, secukupnya saja.

Dalam proses pemberian ASIP yang dikumpulkan ibu di tempat kerja, sesampai di rumah, pindahkan dari tas/kotak pendingin ke lemari pendingin (chiller, bukan freezer) dan siap dipakai besok. Pemberian ASIP dilakukan oleh pengasuh di rumah dengan memperhatikan higienitas seperti kebersihan tangan, disarankan untuk mencuci tangan terlebih dulu sebelum menghangatkan ASIP dari kulkas. Wadah yang dipakai juga harus dalam keadaan bersih, pengasuh bisa melakukan sterilisasi dengan alat steril ataupun dengan merendam wadah dalam air mendidih. Lalu keringkan wadah yang akan dipakai dengan posisi terbalik dan biarkan kering. Hangatkan ASIP di suatu wadah bersih dengan jumlah secukupnya saja sesuai kebutuhan bayi, tidak perlu berlebihan. Pengasuh dapat menyiapkan satu wadah lainnya yang dipakai untuk suapin bayi, bisa menggunakan cup feeder atau gelas kecil lainnya yang terpisah dari wadah ASIP yang dihangatkan tadi. Tujuannya agar tidak tercampur semua dengan liur bayi sehingga ASIP masih bisa dipakai lagi dalam waktu 1-2 jam jika bayi tidak bisa minum habis saat itu. Simpan ASIP yang tidak habis diminum dalam wadah tertutup di suhu ruang dan tidak boleh didinginkan lagi. Kebutuhan bayi diatas 1 bulan – 6 bulan sekitar 750-900 ml/24 jam. Jadi berapa lama ibu jauh dari bayi dapat digunakan ibu untuk memperkirakan berapa banyak ASIP yang diperlukan bayi selama ibu bekerja.

Dukungan suami merupakan hal yang tidak kalah penting. Rasa lelah di tempat kerja dapat hilang seketika dengan pijatan daerah punggung (pijat oksitosin) dari suami dan hal ini tentu saja bisa meningkatkan produksi ASI. Ibu pun wajib melakukan pijatan pada payudara secara rutin setiap hari sendiri untuk melancarkan saluran ASI. Selama berkerja, ibu wajib makan makanan yang bergizi  dan tepat waktu agar kondisi tubuh tetap baik sehingga ASI pun dapat lancar. Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, proses bekerja dan menyusui dapat berjalan dengan baik.

 

Kami harap Sahabat Sehat Carolus senantiasa sehat.

Published : Majalah Hidup

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.