tennis-elbow-nyeri-tersering-di-sendi-siku Oleh: dr. Erica Kholinne, SpOT(K), PhD dan Jessica Alysia SKed
Tennis Elbow, Nyeri Tersering di Sendi Siku
LATERAL epicondylitis atau lebih dikenal dengan tennis elbow adalah suatu tendinitis (inflamasi/peradangan tendon) di siku yang kerap kali menyebabkan nyeri berkepanjangan (kronis). Peradangan terjadi pada tendon ekstensor carpi radialis breois (ECRB) yang merupakan salah satu tendon yang mendukung fungsi siku (meluruskan siku) dan pergelangan tangan (menekuk pergelangan tangan).
Tennis elbow terjadi karena trauma pemakaian berlebihan (overused) dan berulang (repetitif) pada tendon ECRB. Biasanya hal ini berhubungan dengan aktivitas kerja yang menggunakan tangan, seperti mengetik, merajut, dan melukis. Selain itu, olahraga seperti tenis, bulu tangkis, dan angkat berat. Faktor risiko lain termasuk usia di atas 40 tahun, laki-laki, merokok, dan obesitas.
Gejala tennis elbow yang sering terjadi adalah perasaan nyeri atau rasa terbakar pada bagian luar siku dan memburuk ketika menggenggam atau mengangkat barang. Nyeri dimulai dari siku, tetapi dapat menyebar ke lengan bawah. Biasanya genggaman akan terasa kurang kuat. Gejala ini umumnya terjadi secara bertahap tetapi dapat juga muncul secara tiba-tiba.
Pada unmmnya, tennis elbow dapat membaik bila melakukan
hal-hal berikut ini. Mengistirahatkan sendi siku clan menghentikan aktivitas penyebab; menggunakan kompres dingin; minum obat antinyeri (overthecounter(OTC)/dibeli bebas), seperti parasetamol atau anti-inflamasi seperti ibuprofen.
Pemeriksaan ke dokter disarankan bila gejala berlanjut atau terdapat gejala yaitu tidak dapat membawa barang atau menggunakan tangan, nyeri siku pada malam hari atau saat istirahat, nyeri siku yang menetap selama beberapa hari, tidak dapat meluruskan atau menekuk tangan, dan pembengkakan atau lebam signifikan sekitar sendi atau lengan.
Penanganan lebih lanjut tennis elbow meliputi, pertama, penegakan diagnosis. Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan menanyakan mengenai gejala, faktor risiko, riwayat penyakit, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik yang terdiri penekanan pada tendon ECRB, meminta pasien secara aktif untuk menggerakkan jari, pergelangan tangan dan siku pada beberapa arah sesuai instruksi. Dokter akan memeriksa apakah nyeri di siku berkaitan dengan kelainan di leher. Pemeriksaan tambahan yang mungkin diperlukan untuk tennis elbow adalah x–ray elbowjoint dan USG atau MRI.
Selanjutnya, penatalaksanaan nonbedah atau konservatif adalah pilihan pertama dari penanganan tennis elbow. Di antaranya, pengobatan antinyeri untuk mengurangi bengkak dan nyeri, menggunakan penguat siku (counter brace) untuk meredakan gejala dengan melemaskan otot dan tendon, serta melakukan injeksi steroid.
Pembedahan dilakukan apabila tidak ada perbaikan gejala setelah tatalaksana nonbedah. Bisa berupa pembedahan terbuka (open debridement), yaitu dokter bedah mengambil jaringan tendon yang rusak. Selain itu, pembedahan minimal invasif dengan arthroscopy. Dengan sayatan yang lebih kecil, dokter bedah melakukan pengintipan sendi siku dengan kamera. Pengambilan jaringan tendon yang rusak dilakukan melalui sayatan kecil (key hole surgery). Semoga Anda sehat senantiasa.