PATAH tulang belakang pada orang tua akibat osteoporosis atau pengeroposan tulang atau yang dalam bahasa medis disebut fraktur kompresi vertebra, cukup sering terjadi pada lanjut usia terutama di atas 60 tahun. Fraktur kompresi vertebra bisa menimbulkan gejala dari ringan sampai berat, dan sering kali menyebabkan nyeri hebat dan gangguan aktivitas sehari-hari sehingga kualitas hidup menurun. Fraktur kompresi paling sering terjadi pada bagian punggung (thoracal) dan pinggang (lumbal) serta sangat rentan menyerang wanita yang berusia lanjut yang sudah mengalami menopause.
Pasien yang mengalami nyeri tulang belakang hebat dapat datang ke dokter bedah ortopedi, diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan radiologi (sinar-x, CT scan, atau MRI). Tatalaksana yang diberikan tergantung gejala dan gangguan yang dialami pasien, mulai dari gejala yang ringan, sedang, atau berat. Terapi konservatif dimulai dari bedrest, pemberian obat penghilang nyeri, hingga rehabilitasi fisik. Untuk pasien dengan gangguan dan nyeri hebat yang tidak respons dengan terapi konservatif tersebut, dapat dilakukan terapi minimal invasif yaitu kyphoplasty.
Apa itu kyphoplasty? Kyphoplasty yang juga dikenal dengan istilah augmentasi vertebral, adalah prosedur minimal invasif yang digunakan untuk mengobati fraktur kompresi tulang belakang, yaitu runtuhnya tulang belakang, baik penuh maupun parsial. Prosedur ini juga dikenal dengan balloon kyphoplasty.
Kyphoplasty biasanya dilakukan di rumah sakit sebagai prosedur rawat inap, tetapi juga dapat dilakukan sebagai prosedur rawat jalan. Pasien akan diberikan bius lokal, kombinasi dengan obat bius total/penenang agar pasien tertidur selama prosedur. Prosedur ini berlangsung kurang lebih 1 jam. Prosedur ini dilakukan dengan pasien yang berbaring telungkup di meja operasi. Setelah pasien tidur tenang dan area operasi disterilkan, dokter bedah membuat insisi kecil dan memasukkan jarum dengan balon ke dalam tulang belakang di area yang patah. Setelah itu, balon dikembangkan untuk menciptakan ruang di lokasi fraktur. Ini efektif untuk mengangkat tulang belakang kembali ke posisi normal.
Untuk mempertahankan posisi ini dan mencegah cedera berulang, dokter bedah akan mengempiskan dan mengeluarkan balon, kemudian menyuntikkan semen ke bagian yang sakit dengan menggunakan alat khusus bertekanan rendah. Bahan semen tersebut langsung mengeras setelah disuntikkan sehingga hasil operasi bisa langsung dirasakan. Selagi dokter bedah melakukan prosedur, area bedah dipantau dengan x-ray real-time untuk memastikan operasi dilakukan dengan cara yang tepat. Sebaiknya, pasien yang menjalani prosedur ini perlu istirahat di tempat tidur selama 24 jam pertama. Aktivitas berat perlu dihindari selama periode pemulihan sekitar dua minggu dengan tetap mengonsumsi obat untuk osteoporosis.
Apa saja keuntungan dari prosedur kyphoplasty? Selain prosedur ini bersifat aman dan efektif, tidak diperlukan insisi yang besar sehingga pasien tidak membutuhkan waktu rawat inap yang lama. Lalu, prosedur ini juga mengurangi nyeri yang timbul akibat fraktur kompresi tulang belakang pada orang tua sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman dan meningkatkan kualitas hidup.
Semoga Anda sehat senantiasa.