Terlalu Banyak Minum Air Bisa Bikin Keracunan?

Minum yang cukup sangat penting untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata mengonsumsi terlalu banyak air justru bisa berdampak sebaliknya? Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan Anda mengalami keracunan air. Yuk, bahas lebih lanjut dalam artikel ini!

Berapa Banyak Cairan yang Dibutuhkan Tubuh?

Kebutuhan cairan tubuh setiap orang mungkin saja berbeda, tetapi rata-rata untuk orang dewasa adalah sekitar 2 liter per hari. Untuk memenuhinya, Anda bisa mendapatkan dari air yang Anda minum sehari-hari serta mengonsumsi buah yang mengandung banyak air. Sementara untuk anak-anak dan remaja, kebutuhannya bisa lebih sedikit.

Ketika kebutuhan cairan tubuh tidak terpenuhi, maka tubuh akan mengalami dehidrasi yang sangat berbahaya. Beberapa dampak yang bisa terjadi akibat dehidrasi yaitu gangguan fungsi organ tubuh, gagal ginjal, serangan jantung, bahkan bisa menyebabkan kematian. Itulah mengapa, banyak orang yang berusaha memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan banyak minum untuk mencegah dehidrasi.

Apa Itu Keracunan Air

Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi memang sangat berbahaya. Namun, ternyata mengonsumsi air secara berlebihan juga bisa sama bahayanya karena dapat menyebabkan terjadinya keracunan air atau yang dikenal juga dengan overhydration atau water toxicity.

Keracunan air adalah kondisi ketika terjadi gangguan pada fungsi otak akibat konsumsi air yang berlebihan. Ketika jumlah cairan dalam tubuh berlebih, maka akan meningkatkan jumlah air dalam darah dan mengencerkan elektrolit, khususnya natrium. Padahal, natrium berperan untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam dan luar sel.

Ketika natrium menurun akibat tingginya kadar air dalam darah, maka cairan di luar sel akan masuk ke dalam dan menyebabkan terjadinya pembengkakan. Hal ini akan sangat berbahaya, apalagi jika terjadi pada sel dalam organ vital maupun otak.

Penyebab Keracunan Air

Ada beberapa penyebab terjadinya keracunan air, yaitu:

  1. Aktivitas fisik dengan intensitas tinggi yang menyebabkan banyaknya keringat yang keluar, sehingga mengonsumsi banyak air untuk menggantikannya.
  2. Beberapa masalah kesehatan mental yang memicu penderitanya untuk minum dalam jumlah banyak.
  3. Beberapa jenis obat dapat menimbulkan rasa haus, sehingga memunculkan keinginan untuk minum terus menerus.

Selain karena konsumsi air dalam jumlah berlebihan, adanya masalah pada fungsi ginjal juga bisa menyebabkan terjadinya keracunan air. Salah satu fungsi ginjal adalah untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Ketika fungsi ini bermasalah dan menyebabkan ginjal menahan terlalu banyak air, maka keracunan air juga bisa terjadi.

Gejala Keracunan Air

Berikut ini adalah beberapa gejala keracunan air, yaitu:

  1. Mual dan muntah.
  2. Sakit kepala.
  3. Nyeri atau kram otot.
  4. Otot terasa lemah.
  5. Merasa kebingungan.
  6. Adanya pembengkakan pada tangan, kaki, dan perut.
  7. Gangguan saraf ketika sel yang membengkak berada di otak.

Diagnosis Awal Keracunan Air

Untuk melakukan deteksi awal pada keracunan air, Anda bisa melihat dari warna urine Anda. Warna urine ketika tubuh terhidrasi dengan baik adalah kuning terang. Jika warnanya kuning pekat, menandakan Anda sedang mengalami dehidrasi, sehingga disarankan untuk menambah konsumsi air.

Namun, ketika warna urine bening, transparan, dan tidak ada warnanya sama sekali, bisa menandakan bahwa Anda sudah meminum terlalu banyak air. Ada baiknya segera kurangi konsumsi air dan periksakan diri ke dokter di rumah sakit umum Jakarta untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat pembengkakan sel.

Pengobatan Keracunan Air

Diagnosis medis untuk kondisi keracunan air dilakukan dengan tes urine dan tes darah untuk memeriksa kadar elektrolit. Berdasarkan kondisi keracunan air yang Anda alami, dokter akan memberikan perawatan yang paling sesuai, seperti pemberian obat-obatan dan pembatasan ketat konsumsi air.

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, atau merasa ada hal yang tidak normal pada warna urine Anda, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit St. Carolus untuk mendapatkan penanganan secepatnya. Apalagi, baik dehidrasi maupun overhidrasi memiliki dampak yang sama bahayanya, sehingga penanganan sesegera mungkin sangat diperlukan untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi.

Share

Kategori

Layer_1(11)
Reservasi
 

You cannot copy content of this page

Scroll to Top