Tetap Sehat dan Bugar dengan Gangguan Ginjal

“Gagal ginjal”. Bagi banyak penderitanya, kedua kata ini melambangkan akhir dari kehidupan normal. Tidak bisa makan enak lagi, tidak dapat bekerja seperti biasa lagi, dan yang paling menjadi momok: harus cuci darah – membayangkan hal-hal ini saja bisa membuat tidur malam tidak senyenyak biasanya. Seperti halnya penyakit kronik lainnya, penyakit ginjal kronik (PGK), yang lebih populer dengan istilah “gagal ginjal”, adalah suatu kondisi yang progresif – mau tidak mau, penderita PGK “dipaksa” untuk menerima dan melakukan berbagai adaptasi pola hidup; suatu proses yang sama sekali tidak mudah, dan sering tidak mengenakkan. Apakah mungkin, tetap sehat dan bugar dengan gangguan ginjal?

Free Photo | Happy runner woman runs in the park jogging exercise. (freepik.com)

Sakit ginjal: Apa implikasinya?

Ginjal kita bertanggung jawab mengatur berbagai fungsi tubuh, di antaranya menyaring dan mengeluarkan ampas sisa metabolisme dari tubuh serta mengatur produksi dan aktivasi hormon serta vitamin. Berkurangnya fungsi ginjal mengakibatkan perubahan signifikan dalam tubuh: menumpuknya sisa metabolisme karena proses pengeluaran yang tidak maksimal; berkurangnya keseimbangan hormon, vitamin, dan garam tubuh; serta terjadinya peradangan kronik seiring dengan perjalanan penyakit. Disrupsi yang ditimbulkan oleh gangguan ginjal ini bukan hanya bermanifestasi dalam gejala fisik – keluhan terkait kesehatan mental juga dapat menjadi konsekuensi dari perubahan biologis yang disebabkan oleh gagal ginjal, atau efek samping dari obat rutin yang diberikan.

Free Photo | Health assistant taking care of a female patient (freepik.com)

It’s okay to not be okay

Kesehatan mental adalah aspek esensial yang eksistensinya sering terlewatkan dalam pengobatan sakit ginjal. Kita sering lupa bahwa belajar mengenali gangguan kesehatan ginjal, cara beradaptasi dengan sakit kronik, dan cara mengelola stress, tidak kalah pentingnya dengan minum obat dan merubah pola diet. Kenyataannya, berbagai studi menunjukkan bahwa kecemasan, depresi, dan sulit tidur (insomnia) dialami oleh lebih dari setengah populasi penderita sakit ginjal – dan kondisi-kondisi ini berpotensi untuk secara negatif mempengaruhi kualitas hidup serta mortalitas. Gangguan kesehatan mental wajar terjadi pada penderita sakit ginjal, dan salah satu kunci tatalaksana sakit ginjal yang optimal adalah mengenali dan mengatasinya. Saat ini, sudah banyak alternatif pengobatan yang tersedia, mulai dari sesi konseling dengan spesialis kejiwaan, terapi perilaku, hingga obat-obatan.

Sakit ginjal, bukan akhir dunia

Tidak dapat dipungkiri bahwa beradaptasi dengan perubahan gaya hidup setelah diagnosis gagal ginjal bukanlah persoalan sepele. Butuh waktu, kesabaran, dan kelapangan hati untuk benar-benar memahami serta menerima kondisi yang harus dijalani. Namun, life must go on – hidup harus tetap berjalan, walau harus berdampingan dengan sakit ginjal. Kualitas hidup pada sakit ginjal kronik penting untuk tetap diupayakan, sebagai salah satu bentuk ikhtiar mengoptimalkan pengobatan. Kami dari Carolus Renal Care Clinic siap mendampingi dan menjawab pertanyaan Anda seputar kesehatan ginjal, termasuk mengenai kesehatan mental pada gangguan ginjal.

Tetap sehat dan bugar dengan gangguan ginjal, mengapa tidak?

dr. Euginia Christa, MRes 

Layer_1(11)
Reservasi
Layer_1(11)
Reservasi

You cannot copy content of this page

Scroll to Top
Chat WhatsApp
1
Butuh Bantuan?
Halo Sahabat Sehat Carolus 🥰

Terima kasih atas kepercayaannya terhadap RS St. Carolus. Kami selalu berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, dokter & tenaga medis profesional serta, fasilitas lengkap & canggih.