Hiperkoagulasi atau sindrom kekentalan darah adalah keadaan klinis di mana mudah terjadi penggumpalan darah. Dalam keadaan normal, penggumpalan darah terjadi sebagai mekanisme untuk menghentikan perdarahan. Proses tersebut melibatkan berbagai protein dan sel darah yang membentuk gumpalan dan menutupi daerah pembuluh darah yang cedera sehingga perdarahan dapat berhenti. Dalam keadaan tidak normal, penggumpalan darah terjadi berlebihan sehingga membahayakan tubuh.
Gumpalan darah (trombus atau emboli) yang terbentuk dapat mengalir pada pembuluh darah vena (pembuluh yang membawa darah dari organ tubuh ke jantung), dan pembuluh darah arteri (pembuluh yang membawa darah tubuh dari jantung ke organ tubuh). Gumpalan yang menyumbat pembuluh darah akan menghambat aliran darah dan oksigen.
Tanda dan gejala
Beberapa tanda dan gejala yang mungkin dirasakan apabila seseorang menderita sindrom kekentalan darah.
1. Migrain atau sakit kepala
Migrain atau sakit kepala adalah tanda yang paling sering dialami oleh penderita sindrom kekentalan darah. Migrain atau sakit kepala terjadi akibat sumbatan di otak sehingga menghambat asupan oksigen.
2. Sering kesemutan dan kram
Kendati kesemutan dan kram bisa saja menjadi salah satu tanda dan gejala penyumbatan pembuluh darah di otot.
3. Gangguan penglihatan
Gangguan penglihatan berupa pandangan ganda, berbayang atau buta mendadak merupakan salah satu gejala yang mungkin terjadi apabila trombus terbentuk di pembuluh darah mata.
Gejala lain mungkin terjadi adalah ruam kebiruan di kulit, sering keguguran pada perempuan, nyeri perut, sesak napas, kaki bengkak, tuli mendadak, dan nyeri dada akibat sumbatan pada paru, yang bahkan dapat menyebabkan stroke dan sumbatan jantung.
Penyebab sindrom dan upaya pencegahan
Kelainan genetik pada mekanisme pembekuan darah sering menjadi penyebab kekentalan darah. Selain itu, juga bisa karena kanker dan beberapa obat yang digunakan sebagai terapi kanker. Gaya hidup memegang peran penting sebagai faktor risiko seperti, konsumsi alkohol, merokok, pola makan tidak sehat, kurang olahraga dan konsumsi air.
Ada tujuh langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sindrom kekentalan darah.
- Menerapkan pola makan sehat.
- Mengelola stress dengan baik.
- Berolahraga teratur.
- Berhenti merokok.
- Konsumsi 2 – 3 liter air per hari.
- Mengkonsumsi pengencer darah sesuai anjuran dokter.
- Mempertahankan berat badan ideal.
Anda dianjurkan memeriksa secara teratur tekanan darah kadar kolesterol, dan waktu pembekuan darah.
Kami berharap Anda sehat senantiasa.
Sumber : Harian Kompas Minggu, 6 Mei 2018
Dapatkan info kesehatan RS St. Carolus di Harian KOMPAS setiap hari Minggu