Nyamuk adalah hewan kecil yang keberadaannya tidak boleh diabaikan begitu saja. Sebab, meskipun ukurannya kecil tetapi bisa menjadi penyebab Anda terkena penyakit serius. Bahkan, beberapa jenis penyakit ini bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Bagaimana Nyamuk Menyebarkan Penyakit?
Tidak semua nyamuk menggigit manusia, karena nyamuk jantan hanya mengonsumsi nektar bunga. Sementara nyamuk betina membutuhkan protein yang terkandung dalam darah untuk kebutuhan perkembangan telurnya.
Gigitan nyamuk sebenarnya tidaklah berbahaya dan umumnya hanya menimbulkan gatal serta kemerahan pada kulit. Namun, nyamuk aedes dapat menyebarkan penyakit saat darah yang dihisap sudah terinfeksi parasit. Ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka parasit akan menyebar ke orang tersebut tergantung pada jenis parasitnya. Oleh karena itu, keberadaan serangga ini tetap harus diwaspadai.
4 Jenis Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk
Berikut ini adalah 4 penyakit akibat gigitan nyamuk yang perlu diwaspadai.
Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit akibat nyamuk yang cukup umum di masyarakat. DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan menurun data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.
Gejala pada DBD bisa terbagi dalam 3 fase, yaitu fase awal yang biasanya memiliki gejala berikut ini:
- Demam tinggi mencapai 40OC.
- Sakit kepala
- Sakit pada seluruh badan Mual
- Muncul kemerahan pada kulit
- Mual dan terkadang disertai muntah
- Gusi berdarah
Gejala fase awal sering kali berlangsung selama 2-7 hari dan pada masa inilah terjadi penurunan jumlah trombosit. Setelah fase awal berakhir, Anda akan memasuki fase kritis. Sayangnya, pada fase ini banyak orang yang tidak menyadarinya karena suhu tubuh akan mulai turun dan normal.Â
Saat memasuki fase ini, Anda disarankan untuk tetap memantau kondisi tubuh dan tetap beristirahat. Penyebabnya, karena pada fase ini sering terjadi syok dan penurunan tekanan darah secara drastis yang bisa mengancam jiwa.
Setelah melewati fase kritis, Anda akan memasuki fase pemulihan dan mungkin Anda akan kembali mengalami demam. Pada fase ini, Anda harus banyak istirahat dan pastikan memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum dalam jumlah yang cukup.
Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit yang terjadi akibat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit ini sering kali tidak memunculkan gejala awal dan baru terlihat setelah beberapa waktu, yaitu kisaran 4 sampai 8 hari setelah terinfeksi akibat nyamuk.
Gejala yang muncul akibat penyakit ini antara lain:
- Demam
- Nyeri dan radang sendi
- Sakit kepala
- Mata merah
- Ruam makulopapular
Penanganan yang tepat dapat membantu proses penyembuhan berjalan dengan lancar. Namun, beberapa penderita chikungunya sering kali mengalami nyeri sendi dalam waktu yang cukup panjang, bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah penyakit telah sembuh.
Malaria
Malaria merupakan penyakit akibat infeksi parasit yang menular melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi dan termasuk penyakit umum di negara tropis, termasuk Indonesia. Beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita malaria yaitu:
- Demam
- Sakit kepala
- Rasa tidak nyaman pada tubuh
- Diare
- Nyeri sendi
- Napas dan detak jantung cepat
Gejala tersebut biasanya muncul dalam waktu beberapa minggu setelah terinfeksi, tetapi terkadang ada juga parasit malaria yang bisa bertahan dan berdiam diri tanpa menimbulkan gejala hingga satu tahun.
Kaki Gajah
Kaki gajah adalah penyakit akibat cacing parasit, yaitu cacing filaria, yang menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Cacing parasit ini akan menyebabkan infeksi pada sistem limfatik dan menyumbat kapiler limfatik, sehingga cairan getah bening akan menumpuk.Â
Gejala utama dari penyakit kaki gajah adalah pembengkakan pada tungkai kaki. Area yang membengkak ini akan mengalami penebalan, kering, terlihat lebih gelap, dan terkadang disertai dengan luka. Selain itu, pembengkakan juga bisa terjadi pada area tubuh lainnya, seperti organ intim dan payudara.Â
Pengobatan Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk
Penyakit akibat gigitan nyamuk, kecuali kaki gajah, umumnya memperlihatkan gejala yang mirip. Seperti demam, nyeri sendi, sakit kepala, dan mual. Jadi, jika Anda mulai mengalami gejala tersebut, khususnya jika ada orang di sekitar lingkungan yang menderita salah satu dari penyakit di atas, maka sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit St. Carolus agar bisa mendapatkan diagnosis yang tepat.
Pencegahan Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk
Untuk mengurangi risiko Anda terkena penyakit di atas, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:
- Menjaga kebersihan lingkungan.
- Menghilangkan tempat yang bisa menjadi area berkembangbiaknya nyamuk.
- Menggunakan perangkap nyamuk di rumah.
- Menerapkan 3M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang)
Selain itu, beberapa penyakit seperti malaria dan chikungunya telah memiliki vaksin, sehingga Anda bisa melengkapi perlindungan diri dengan melakukan vaksin sesuai arahan dokter. Melansir dari website Center for Disease Control (CDC), vaksin malaria telah dikembangkan sejak tahun 1960 dan sekarang sudah banyak digunakan, khususnya di negara dengan tingkat penyakit malaria yang tinggi.
Jika Anda saat ini berencana untuk melakukan perjalanan ke daerah rawan penyakit akibat gigitan nyamuk, disarankan juga melakukan vaksin sebelum melakukan perjalanan. Anda bisa mengunjungi Rumah Sakit St. Carolus untuk melakukan konsultasi terkait kebutuhan vaksin ini.

