CT Scan merupakan salah satu tindakan medis yang umum dilakukan ketika diperlukan gambaran bagian dalam organ tubuh sebagai dasar analisis penyakit pasien. Durasi waktu pemeriksaan ini cenderung singkat, umumnya hanya beberapa menit saja. Meskipun dalam kondisi tertentu, membutuhkan waktu yang lebih lama tergantung bagian tubuh yang diperiksa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut mengenai CT scan.
Apa Itu CT Scan?
Computerized Tomography Scan atau CT scan adalah alat pemeriksaan medis yang mengombinasikan teknologi komputer dan sinar-X yang bekerja secara berputar untuk membuat pencitraan jaringan serta struktur dalam tubuh.
Dibandingkan dengan pemeriksaan menggunakan sinar-X biasa yang menghasilkan gambar 2D, CT scan mampu mengambil hingga ratusan pencitraan dalam tubuh dengan tetap memperlihatkan hasil gambar yang jelas. Hal inilah yang membuat CT scan dapat memberikan gambaran yang lebih akurat dibandingkan dengan sinar-C biasa.
CT Scan Non-Kontras dan Kontras
Pemeriksaan CT scan terbagi dalam 2 jenis, yaitu non-kontras dan kontras. Berikut ini adalah perbedaan keduanya:
- CT scan non-kontras: CT scan biasa tanpa adanya penggunaan zat kontras. CT scan ini lebih aman dibandingkan dengan CT scan kontras karena tidak melibatkan zat apa pun dalam pemeriksaannya. Namun, pada beberapa area tertentu hasil pencitraan mungkin saja lebih samar atau kurang jelas.
- CT scan kontras: CT scan dengan menggunakan zat kontras yang diberikan dengan cara disuntik pada lengan maupun dalam bentuk obat minum. Tujuan pemberian zat kontras adalah untuk memperjelas pencitraan yang terlihat sama jika tidak menggunakan zat kontras. CT scan kontras tidak boleh terlalu sering dan hanya boleh dilakukan atas instruksi dari dokter.
Pemanfaatan CT Scan dalam Mendeteksi Penyakit
Tidak semua penyakit membutuhkan pemeriksaan dengan CT scan. Pemeriksaan CT scan hanya akan dilakukan jika pencitraan yang dibutuhkan tidak dapat terlihat hanya dengan sinar-X biasa.
Beberapa penyakit yang membutuhkan pemeriksaan CT scan non-kontras antara lain:
- Patah tulang
- Masalah pada tulang belakang
- Cedera kepala
- Batu ginjal
- Usus buntu
- Masalah pada organ dalam
Sementara untuk penyakit yang membutuhkan CT scan kontras antara lain:
- Penyakit pembuluh darah
- Radang usus buntu
- Kanker (dalam kondisi tertentu, bisa hanya dilakukan CT scan non-kontras)
Untuk kebutuhan mendeteksi penyakit, biasanya CT scan akan dilakukan satu kali pada awal pemeriksaan. Misalnya, untuk mengetahui lokasi adanya penyumbatan darah atau seberapa parah kondisi patah tulang yang dialami pasien.
Namun, CT scan juga digunakan sebagai prosedur medis untuk memantau perkembangan kondisi pasien saat berada dalam perawatan. Misalnya, pada penderita kanker yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi. Pemeriksaan CT scan secara berkala dapat memantau kondisi pasien, apakah pengobatan berjalan lancar atau sebaliknya?
Seberapa sering pemeriksaan CT scan untuk keperluan pemantauan kondisi pasien bisa beragam tergantung dari kondisi pasien dan penyakit yang diderita. Pemeriksaan ini dapat terus dilakukan sampai hasil pencitraan dinyatakan bagus dan pasien telah sembuh.
Persiapan Melakukan CT Scan
Prosedur untuk melakukan CT scan non-kontras tidaklah terlalu rumit, berikut ini beberapa di antaranya:
- Persiapkan surat rujukan dari dokter, karena pemeriksaan ini dilakukan hanya atas permintaan dokter yang menangani penyakit Anda.
- Kecuali dilakukan secara mendadak karena kondisi tertentu, Anda akan disarankan untuk berpuasa beberapa jam sebelum menjalankan pemeriksaan.
- Gunakan pakaian yang nyaman dan tidak mengandung metal, serta hindari menggunakan perhiasan saat pemeriksaan agar tidak repot melepaskannya. Jika tidak ada, maka bisa menggunakan pakaian dari rumah sakit saat pemeriksaan.
- Jawab semua pertanyaan secara jujur jika tim medis menanyakan tentang riwayat penyakit Anda, karena hal ini akan memengaruhi hasil analisis yang dilakukan.
Namun, untuk pemeriksaan CT scan kontras persiapan dan prosedur yang dilakukan lebih banyak dibandingkan CT scan non-kontras, yaitu:
- Berpuasa dari makanan sekitar 4 jam sebelum pemeriksaan, tetapi Anda masih diizinkan untuk minum air putih atau jus.
- Datang setidaknya satu jam lebih awal dari jadwal pemeriksaan.
- Mengisi formulir yang disediakan oleh rumah sakit. Pastikan untuk mengisi seluruh data secara jujur.
- Mengganti pakaian dengan yang telah disediakan oleh rumah sakit dan melepaskan semua peralatan yang mengandung metal atau logam.
- Melakukan tes darah terlebih dahulu untuk memastikan bahwa zat kontras yang akan digunakan aman bagi kondisi Anda.
- Pemberian zat kontras setelah hasil tes darah keluar dan kondisi Anda dinyatakan aman.
- Menunggu hingga zat kontras menyebar ke area tubuh dan Anda siap melakukan pemeriksaan CT scan kontras.
Risiko CT Scan
CT scan menggunakan sinar-X dengan radiasi yang lebih tinggi dibanding pemeriksaan sinar-X biasanya. Hanya saja, risiko paparan radiasi ini masih cukup aman jika CT scan hanya dilakukan untuk satu kali pemeriksaan. Sementara untuk pemeriksaan berulang, risikonya akan lebih besar, khususnya pada anak-anak. Meskipun begitu, Anda tidak perlu khawatir karena selama pemeriksaan CT scan dilakukan atas dasar instruksi dokter, maka risiko tersebut dapat diminimalisir.
Namun, CT scan kontras memiliki risiko lain di luar dari paparan radiasi sinar-X, yaitu pada penggunaan zat kontras saat pemeriksaan. Zat kontras ini bisa menimbulkan reaksi alergi pada pasien yang sensitif terhadap zat kontras. Gejala yang mungkin timbul seperti:
- Kemerahan pada kulit
- Rasa gatal
Pada umumnya, gejala alergi yang muncul tidak berbahaya. Namun, jika Anda merasakan gejala alergi yang cukup berat, seperti sesak napas, bisa segera menginformasikannya pada tim medis yang melakukan pemeriksaan pada Anda. Selain itu, zat kontras juga bisa memicu munculnya mual setelah pemeriksaan CT scan. Hal ini wajar tetapi Anda juga bisa meminta bantuan tim medis untuk penanganannya jika rasa mual cukup parah.
Perbedaan CT Scan dengan MRI
CT scan dan MRI merupakan dua pemeriksaan medis yang berbeda. Namun, karena bentuk alat serta cara pemeriksaannya yang mirip, banyak orang tidak memahami perbedaannya. Secara sederhananya, berikut ini adalah perbedaan antara keduanya:
- Cara kerja: CT scan menggunakan sinar-X sementara MRI menggunakan gelombang magnet dan radio.
- Hasil pencitraan: MRI dapat menghasilkan pencitraan yang lebih detail dibandingkan dengan CT scan.
- Lama pemeriksaan: CT scan umumnya hanya membutuhkan waktu 10 menit, sementara MRI bisa mencapai 1 jam atau lebih.
- Risiko: CT scan lebih berisiko pada pasien yang rentan terhadap paparan sinar-X, seperti ibu hamil. Namun, MRI membutuhkan waktu lama untuk pemeriksaannya, sehingga berisiko bagi pasien dengan kondisi di mana tidak bisa berbaring diam dalam jangka panjang.
- Biaya: CT scan memiliki biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan MRI.
Rumah sakit
Rumah sakit St. Carolus dilengkapi dengan peralatan medis berkualitas dengan teknologi terkini, termasuk CT scan dengan keakuratan hasil yang tinggi untuk mendukung diagnosis medis Anda. Tidak hanya itu, seluruh pasien juga akan ditangani oleh dokter yang telah berpengalaman untuk memberikan pengobatan terbaik untuk penanganan penyakit Anda. Segera hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.