Batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras di dalam kantong empedu. Menurut publikasi laman FKUI, jumlah orang yang pernah atau memiliki batu empedu di seluruh dunia adalah 6 persen laki-laki dan 9 persen perempuan.
Angka tersebut memang relatif kecil, terlebih kebanyakan kasus batu empedu yang dialami pasien tidak menimbulkan gejala. Meski demikian, orang yang memiliki batu empedu berpotensi mengidap komplikasi, seperti infeksi atau penyumbatan saluran empedu, yang nantinya membuat ia memerlukan tindakan operasi laparoskopi batu empedu.
Untuk itu, yuk simak lebih lanjut ulasan lengkap mengenai batu empedu serta operasi pengangkatannya dengan metode laparoskopi dalam artikel ini.
Penyebab Batu Empedu
Para dokter menyepakati bahwa batu empedu dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut ini:
- Empedu mengandung terlalu banyak kolesterol. Empedu adalah zat pencerna lemak yang dihasilkan oleh organ hati. Zat ini mengandung senyawa kimia yang cukup untuk melarutkan kolesterol yang diekskresikan hati. Jika hati menghasilkan lebih banyak kolesterol dibanding empedu, kelebihan tersebut akan membentuk kristal dan menjadi batu empedu.
- Empedu mengandung terlalu banyak bilirubin. Bilirubin adalah senyawa kimia yang diproduksi alami oleh organ hati saat tubuh memecah sel darah merah. Pada kondisi-kondisi tertentu, seperti sirosis hati, infeksi saluran empedu, dan masalah kelainan darah lainnya, hati akan memproduksi bilirubin dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga terbentuklah batu empedu.
- Kantung empedu tidak berfungsi dengan normal. Salah satu fungsi kantung empedu adalah mengosongkan isinya hingga bersih. Ketika fungsi ini tidak berjalan dengan normal, empedu akan menjadi sangat pekat, sehingga menyebabkan pembentukan batu empedu.
Faktor Risiko Batu Empedu
Selain ketiga kondisi di atas, pembentukan batu empedu juga akan lebih mudah terjadi pada orang dengan kondisi atau memiliki faktor-faktor berikut ini:
- Perempuan
- Berusia 40 tahun atau lebih
- Obesitas
- Tidak banyak bergerak
- Hamil
- Mengonsumsi makanan berlemak tinggi, berkolesterol tinggi, dan berserat rendah
- Riwayat keluarga
- Diabetes
- Kelainan darah tertentu, seperti anemia sel sabit atau leukimia
- Penyakit hati
Komplikasi Batu Empedu
Sementara itu, komplikasi yang dapat terjadi karena pembentukan batu empedu dapat berupa:
- Kolesistitis atau peradangan kantung empedu yang didorong oleh kondisi tersangkutnya batu empedu di leher kantung empedu. Akibatnya adalah rasa nyeri di area perut dan demam.
- Penyumbatan saluran empedu karena batu-batu empedu menghalangi saluran empedu (dari hati ke usus kecil). Akibatnya adalah nyeri hebat, penyakit kuning, dan infeksi saluran empedu.
- Pankreatitis atau radang pankreas akibat batu-batu empedu menghalangi saluran pankreas, sehingga menyebabkan nyeri perut yang hebat dan konstan. Tidak jarang, radang pankreas juga mengharuskan penderitanya untuk rawat inap.
- Kanker kandung empedu, meski kemungkinan terjadinya sangatlah jarang.
Kapan Batu Empedu Harus Diangkat?
Batu empedu yang terbentuk tanpa gejala justru tidak memerlukan operasi lantaran memiliki risiko yang lebih besar dan manfaat yang nihil. Namun jika merasa perut nyeri yang sangat hebat sampai kesulitan untuk duduk diam, kulit dan bagian putih di mata mulai menguning, atau demam tinggi yang disertai dengan gigilan, batu empedu harus segera diangkat dengan metode laparoskopi batu empedu.
Tanda atau gejala lain batu empedu mulai membahayakan diri adalah saat individu merasakan nyeri yang tiba-tiba dan meningkat dengan cepat di bagian kanan atas perut atau di bagian tengah perut (tepat di bawah tulang dada), nyeri punggung di antara tulang belikat, nyeri di bahu kanan, dan mual atau muntah.
Laparoskopi sebagai Tindakan untuk Mengangkat Batu Empedu
Laparoskopi adalah prosedur invasif minimal oleh dokter bedah untuk mencari masalah pada area perut atau panggul. Prosedur ini menggunakan alat bernama laparoskop, yaitu batang teleskopik tipis dengan kamera video di ujungnya.
Untuk pengangkatan batu empedu, prosedur laparoskopi batu empedu akan dimulai dengan pemberian bius umum (anestesia) oleh dokter anestesi untuk merilekskan otot dan mencegah pasien merasa nyeri selama operasi berlangsung. Setelah itu, dokter bedah akan membuat sayatan kecil di kulit dekat pusar atau di bawah tulang rusuk pasien, kemudian memasukkan tabung gas dan memompanya untuk menciptakan ‘ruang’ monitor organ kantung empedu yang lebih leluasa.
Selanjutnya, tabung gas dilepaskan dan laparoskop dimasukkan ke dalam tubuh untuk mengangkat kantung empedu. Yang terakhir, dokter bedah akan menutup lubang tindakan operasi dengan jahitan setelah batu empedu berhasil diangkat dari kantungnya.
Persiapan Melakukan Laparoskopi Batu Empedu
Sebelum menempati meja pembedahan, pasien yang akan melakukan laparoskopi perlu mengikuti panduan berikut ini:
- Tidak makan dan minum (termasuk air) atau merokok setelah tengah malam pada hari pembedahan dilakukan.
- Mengenakan pakaian yang longgar, berhubung efek samping dari laparoskopi adalah nyeri dan kram perut.
- Mengenakan sepatu tanpa hak. Hindari mengenakan heels atau sepatu berhak tinggi saat datang ke rumah sakit untuk melakukan tindakan laparoskopi batu empedu.
- Jangan mengenakan perhiasan apa pun dan hapus cat kuku.
- Terakhir, hindari untuk pulang seorang diri pascaoperasi.
Perawatan Pascaoperasi
Masa pemulihan setiap pasien bergantung pada jenis operasi yang baru saja dijalani dan komplikasi yang mungkin muncul. Namun, pasien yang baru saja melakukan laparoskopi perlu menjaga bekas sayatan tetap bersih dan kering, mengganti perban secara teratur, serta mengikuti semua saran dokter untuk penyembuhan yang optimal.
Di luar itu, dokter juga mungkin akan meresepkan obat hingga merekomendasikan beberapa perubahan pola makan jangka pendek, seperti makan dalam porsi kecil dan ringan selama beberapa hari setelah operasi.
Demikianlah ulasan lengkap tentang batu empedu dan prosedur laparoskopi untuk mengangkat penumpukan batu empedu dalam kantung empedu. Pusat Digestif Rumah Sakit St. Carolus dapat melakukan pelayanan diagnostik dan terapi, mulai dari laparoskopi, gastroskopi, kolonoskopi, endoskopi, biopsi hati, dan masih banyak lagi.
Apabila Anda perlu mendapatkan tindakan laparoskopi batu empedu, Anda dapat melakukan kunjungan ke Rumah Sakit St. Carolus untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis yang bersangkutan.