Data Global Cancer Observatory mencatat, Indonesia mendapatkan 35.676 kasus kanker usus besar baru sepanjang tahun 2022. Angka ini mencakup penderita laki-laki dan perempuan, serta menempati posisi keempat setelah kanker payudara, paru-paru, dan serviks. Apa yang menyebabkan kanker usus besar menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
Mengenal Kanker Usus Besar
Sama seperti jenis penyakit kanker lainnya, kanker usus besar terjadi ketika sel kanker tumbuh dan membelah secara tidak terkendali. Pada kasus kanker usus besar, sel-sel yang melapisi usus besar dan rektum terus tumbuh tanpa bisa dikendalikan, bermutasi menjadi polip, kemudian menjadi sel kanker.
Bila tidak terdeteksi atau tidak terobati, sel kanker akan menjalar melalui lapisan jaringan, otot, dan lapisan luar usus besar. Sel kanker yang aktif ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui kelenjar getah bening atau pembuluh darah.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Usus Besar
Hingga saat ini, peneliti dan ahli medis masih belum menemukan alasan pasti mengapa sel kanker dapat tumbuh secara tidak terkendali di lapisan usus besar. Meski demikian, telah disepakati bahwa ada sejumlah faktor risiko tertentu yang meningkatkan peluang seseorang memiliki polip prakanker dan kanker usus besar.
Faktor-faktor risiko tersebut meliputi kondisi medis tertentu, termasuk kondisi bawaan dari lahir atau yang diturunkan keluarga, serta pilihan gaya hidup. Berikut adalah macam-macam kondisi medis serta pilihan gaya hidup yang berpotensi meningkatkan perkembangan polip prakanker dalam tubuh seseorang:
- Penyakit radang usus: kondisi seperti kolitis ulseratif kronis dan kolitis Crohn yang menyebabkan peradangan pada lapisan usus besar.
- Kondisi yang diwariskan: Sindrom Lynch dan familial adenomatous polyposis (kelainan genetik yang membuat seseorang memiliki kecenderungan mengembangkan polip usus besar prakanker atau adenoma).Â
- Riwayat keluarga: memiliki anggota keluarga terdekat yang menderita kanker usus besar atau jenis kanker lainnya.
- Riwayat polip dalam keluarga: memiliki orang tua, saudara kandung, atau anak yang mempunyai polip stadium lanjut berpotensi meningkatkan risiko kanker usus besar.
- Riwayat banyak polip: kondisi di mana seseorang memiliki banyak polip usus besar, termasuk adenoma, polip bergerigi, atau jenis polip lainnya.
- Merokok: baik itu rokok konvensional maupun rokok elektrik.
- Konsumsi alkohol yang berlebihan: secara umum, laki-laki perlu membatasi konsumsi minuman yang mengandung alkohol sebatas 2 gelas per hari dan perempuan hingga 1 gelas per hari.
- Obesitas: konsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi dapat memengaruhi berat badan dan meningkatkan risiko kanker usus besar.
- Konsumsi daging merah dan daging olahan yang berlebihan: kebiasaan mengonsumsi daging olahan, seperti sosis dan semacamnya, juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
- Tidak berolahraga: kurangnya aktivitas gerak tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.
Penyebab Peningkatan Kanker Usus Besar di Indonesia
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD berpendapat, tren kasus kanker usus besar di Indonesia disebabkan oleh gaya hidup. Ini termasuk kurangnya aktivitas gerak tubuh karena banyak menghabiskan waktu dengan gadget.Â
Selain itu, pola makan yang lebih banyak mengonsumsi daging merah dan daging olahan serta sedikit mengonsumsi sayur juga menjadi faktor utama peningkatan kasus kanker usus besar di Indonesia. Faktor risiko lain yang tidak kalah krusial adalah merokok. Menurutnya, satu dari tiga orang dewasa di Indonesia merokok dan memiliki obesitas tinggi, sehingga meningkatkan risiko kanker usus besar.
Cara Mencegah Kanker Usus Besar
Untuk mencegah kanker usus besar, tentunya Anda perlu mengelola faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi penyakit tersebut. Oleh karena itu, hindarilah rokok, kurangi minuman yang mengandung alkohol, jaga berat badan agar tidak obesitas, konsumsi makanan sehat, cari tahu riwayat kesehatan keluarga, serta rutin melakukan medical check-up (MCU).
Anda dapat melakukan medical check-up fisik lengkap (head to toe) dengan paket MCU lengkap ataupun berfokus ke penyakit tertentu di RS St. Carolus. Kami menerima screening kesehatan lengkap untuk segala umur, mulai dari balita, remaja usia sekolah, dewasa, pranikah, lansia, ataupun untuk kepentingan lain, seperti visa ke luar negeri, masuk universitas, atau nomor induk nasional.Â
Silakan menghubungi RS St. Carolus di nomor 021-2356-7978, WhatsApp ke 0851-6151-7978, atau mendatangi langsung Unit Medical Check Up RS St. Carolus di Lantai 5 Gedung Medik Carolus Borromeus.