APA ITU DIARE?

Penyakit Diare biasa disebut dengan kata “mencret” atau diarrhea dalam bahasa Inggris.

Diare adalah sebuah gangguan pada pencernaan dimana tinja atau feses berubah menjadi cair dan terjadi dalam 24 jam minimal 3 sampai 7 perhari.

Free Photo | Asian boy sitting on toilet bowl holding tissue paper – health problem concept (freepik.com)

Gejala Diare :

• Buang air besar sering, lebih dari 4 kali pada bayi dan 3 kali pada anak
• Feses/Tinja encer atau berair bisa disertai lendir dan darah
• Nyeri perut/mules yang berkepanjangan
• Demam
• Perut kembung
• Dehidrasi
• Mual dan muntah
• Lemas
• Perut melilit & sering berbunyi

Penyebab Diare

• Infeksi virus

Rotavirus adalah penyebab Diare pada anak (akut) yang paling sering

• Infeksi bakteri dan parasit

Masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi

• Alergi makanan
• Efek samping obat-obatan

misalnya antibiotik, yang dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri dalam usus, atau antasida yang mengandung magnesium

• Intoleransi makanan.

Paling sering adalah intoleransi laktosa (gula pada susu) pada sebagian orang, sehingga diare terjadi setelah minum/makan produk susu

• Penyakit usus

Biasanya menimbulkan diare kronis, dengan banyak penyebab, seperti penyakit Crohn, ulcerative colitis dan sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome).

DIARE PADA ANAK DAN BAYI 

Pada anak dan bayi, diare dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi. Hubungi dokter jika diare tidak kunjung membaik dalam waktu 24 jam atau jika:

• Diare disertai dengan demam di atas 38,5″ C

• Popok tidak basah karena tidak kencing dalam tiga jam atau lebih

• Tinja berdarah warna merah atau hitam, mulut kering atau menangis tanpa air mata

• Terlihat sering mengantuk, tidak responsif atau mudah marah (rewel)

• Tertihat cekung pada perut, mata atau pipi Jika kulit di cubit tidak kunjung kembali (turgor menurun)

Little Girl Sitting On Toilet Suffering Stock Photo 2154974405 | Shutterstock

Pengobatan Diare

1. Meningkatkan konsumsi cairan (rehidrasi) Mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang hilang adalah salah satu kunci penting dalam penanganan diare dan mencegah dehidrasi. Caranya adalah dengan mengonsumsi cairan sesering mungkin, yang bisa berupa air putih, oralit, jus, atau kaldu. Pada anak-anak, pemberian oralit sangat disarankan. Sementara pada bayi yang masih menyusui, asupan ASI harus selalu terjaga, terlebih pada 6 bulan pertama. Pemberian ASI pada bayi dapat membantu meningkat- kan kekebalan tubuh bayi terhadap infeksi virus dan bakteri.

2. Mengonsumsi makanan yang tepatSelain meningkatkan konsumsi cairan, penderita diare dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti sup dan mengonsumsi makanan yang lunak sehingga lebih mudah dicerna dan dalam porsi kecil tapi sering.

3. Cairan IntravenaKadangkala diperlukan terutama pada anak-anak. dehidrasi dapat mengancam jiwa dan cairan intravena mungkin di butuhkan

4. Menjaga kebersihan diri, makanan dan minuman

Pencegahan Diare

• Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum dan setelah makon, setelah menyentuh bahan makanan mentah, setelah menggunakan toilet, dan setelah bersin atau batuk
• Mengonsumsi makanan dan minuman yang matang atau sudah dimasak
• Menghindari konsumsi buah dan sayuran yang mentah atau tidak dipotong sendiri, terutama saat bepergian
• Memberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama bagi bayi, guna membantu membentuk antibodi dalam melawan mikroorganisme penyebab diare

Kapan Harus Ke Dokter

• Diare berlangsung lebih dari dua hari
• Mengalami dehidrasi, ditandai oleh rasa haus yang berlebihan, mulut kering atau kulit kendur, buang air kecil jarang, sedikit atau tidak sama sekali, lemas, pusing atau urin berwarna gelap. gelisah, cenderung tidur (penurunan kesadaran)
• Diare dengan tinja berdarah merah atau hitam
• Diare disertai demam (39 °C)