Mengenal Penyakit Artritis Enteropatik

Penyakit radang usus kronik atau inflammatory bowel disease (IBD) merupakan salah satu penyakit autoimun saluran cerna yang berdampak pada kualitas hidup pasien. Terdapat dua jenis IBD, yaitu kolitis ulseratif dan Crohn’s disease yang dapat mengenai populasi berusia 15-35 tahun. Gejala umumnya berupa nyeri perut, gangguan pola buang air besar (diare maupun sembelit) dan dapat disertai adanya lendir maupun darah pada tinja.

Adanya IBD bisa menyebabkan berbagai komplikasi seperti tukak usus hingga kanker kolorektal. Namun, tidak sedikit dari IBD dikaitkan dengan terjadinya radang sendi/artritis. Jenis artritis yang disebabkan oleh IBD ini juga dikenal sebagai artritis enteropatik.

Artritis enteropatik dapat dicurigai jika pada pasien IBD mengalami nyeri tulang belakang lebih dari tiga bulan, nyeri atau bengkak pada sendi-sendi tangan atau kaki, nyeri pada perlekatan tendon dan ligamen di tulang, serta pembengkakan pada jari tangan atau kaki. Jika terdapat kecurigaan tersebut, segeralah periksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan darah, rontgen atau MRI, memeriksa kondisi usus melalui endoskopi, dan melihat jaringan usus di bawah mikroskop untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan artitis enteropatik bertujuan untuk mengendalikan IBD dan nyeri sendi, baik di tulang belakang maupun pada sendi lainnya. Pengobatannya bersifat jangka panjang menggunakan obat imunosupresan oral maupun injeksi yang telah tersedia di Indonesia dan akan diberikan di bawah pengawasan dokter penyakit gastroenterohepatologi/reumatologi hingga pasien mencapai remisi (kondisi stabil).

Mari, kita lebih peduli terhadap Kesehatan usus dan sendi kita. Semoga kita semua senantiasa sehat.

 

Artikel karya dr. R. Eddy Setiyoso, SpPD-KGEH, dr. Cindy, MBiomed, SpPD-KR dan Putu Radhya Kirana K., SKed ini telah terbit di Harian Kompas pada 06 April 2025.

Share

Kategori

Layer_1(11)
Reservasi
 

You cannot copy content of this page

Scroll to Top