Leaflet Radiologi RS St. Carolus
Leaflet Radiologi RS St. Carolus Read More »
Oleh: Indah Kurniawati, AmdKeb
Perawatan Payudara bagi Ibu Hamil dan Menyusui Read More »
Oleh: dr. Lufty Setiwardhani SpAk
Akupunktur untuk Mengatasi Nyeri Haid Read More »
Oleh: dr. Laurentius Aswin Pramono, SpPD
Mengenal Pubertas Terlambat pada Laki-laki Read More »
Oleh: dr. Timmy Budi Yudhantara, SpM
Mari, Mengenal “Retinopathy of Prematurity” (Bagian 1) Read More »
Apa saja penanganan lebih lanjut yang dapat dilakukan untuk frozen shoulder? Dokter akan menanyakan keluhan nyeri bahu yang dirasakan dan melakukan pemeriksaan fisik range of motion sendi bahu untuk menentukan sejauh mana kekakuan yang dirasakan pasien. Biasanya, orang dengan frozen shoulder akan mengalami penurunan range of motion baik yang bersifat aktif (pasien menggerakan sendiri) maupun pasif (dibantu pergerakannya oleh orang lain), seperti gerakan memutar bahu, gerakan menjauhi bahu atau menggerakan bahu ke belakang. Dokter akan mempertimbangkan challenge test (injection test), yaitu dengan menyuntikan obat penghilang nyeri ke dalam sendi bahu. Pada orang dengan frozen shoulder, injeksi tersebut biasanya tidak memperbaiki kekakuan yang dirasakan namun mengurangi rasa nyeri pada sendi bahu.
Pemeriksaan penunjang dibutuhkan untuk menyingkirkan penyebab nyeri dan kekakuan bahu karena sebab lain. Pemeriksaan penunjang tersebut seperti x-ray, ultrasound (USG), atau MRI.
Untuk penanganan pada pasien dengan frozen shoulder, pertama akan dilakukan fisioterapi berupa shoulder exercise untuk meningkatkan range of motion pasien, sambil diberikan obat pereda inflamasi seperti Non-Steroidal Inflammatory Drugs (NSAID) untuk mengurangi nyeri sehingga bisa dilakukan physical therapy. Jika gerakan memperberat nyeri maka akan dilakukan penyesuaian pada gerakan tersebut.
Jika pasien tidak membaik dengan physical therapy atau nyeri yang dirasakan sangat mengganggu, maka dokter akan menyuntikkan obat steroid ke dalam sendi bahu untuk meredakan nyeri dan inflamasi.
Setelah injeksi diberikan, pasien tetap diarahkan untuk melakukan fisioterapi. Jika nyeri tetap tidak membaik setelah dilakukan penanganan konservatif, maka pilihan terakhir adalah tindakan pembedahan atau shoulder capsular release, yaitu dengan membebaskan sendi bahu dari jaringan yang menebal. Tindakan pembedahan ini biasanya dilakukan secara minimal invasif atau artroskopi.
Frozen Shoulder, Penyebab Tersering Kekakuan pada Sendi Bahu (Bagian 2) Read More »
Oleh: dr. Bagus Pramantha Wijaya, SpOT dan Lucius Aristo Kane
Pentingnya Tetap Beraktivitas saat Pandemi Covid-19 Read More »
Oleh: Leonard Christianto Singjie dan dr. Bagus Pramantha, SpOT
Keluhan pada Otot dan Sendi akibat Kekurangan Vitamin C Read More »
Frozen Shoulder Bagian 1 oleh: dr. Erica Kholinne, SpOT(K), PhD dan dr. Maria Anastasia Frozen shoulder atau dalam bahasa medis juga disebut sebagai adhesive capsulitis merupakan suatu keadaan yang menyebabkan nyeri dan kaku pada sendi bahu akibat terjadinya penebalan pada kapsul yang menyelubungi sendi bahu. Penebalan disebabkan adanya peradangan / inflamasi pada kapsul sendi yang membentuk jaringan
Frozen Shoulder, Penyebab Tersering Kekakuan pada Sendi Bahu (Bagian 1) Read More »
Oleh: dr. Cindy, MBiomed, SpPD dan dr. Erick Lios, MBiomed, SpPD
Pro dan Kontra Suplementasi Vitamin D3 Dosis Tinggi (Bagian 2) Read More »
You cannot copy content of this page